Mohon tunggu...
Sheren
Sheren Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Artikel Populer

Hobi menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tren Quotes di Medsos: Overgeneralisasi yang Diam-Diam Bikin Otak Busuk!

28 Januari 2025   16:21 Diperbarui: 28 Januari 2025   21:15 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kata-kata hari ini.

Wahh baru baca judul aja udah terheran-heran nih, gara-gara 2 kata ini: otak busuk! Emang iya? Konsumsi konten receh di media sosial bikin otak kita busuk? 

Teman, sebenarnya banyak sekali loh konten receh di media sosial. Saya yakin kita semua pernah menemukan dan menikmati konten-konten ini, saya juga begitu. Konten seperti apa sih yang dimaksud? Ada meme, quotes atau kata-kata hari ini, dan sejenisnya. Kamu pasti sering lihat juga kan? Pernah lihat teman mu posting ulang quotes galau? Katanya relate sama keadaan, padahal relate belum tentu benar!

Scroll sosmed, lihat postingan-postingan galau hampir jadi kebiasaan sebagian orang. Kadang sebenernya kita ga sehancur itu sih, tapi liat postingan galau bikin perasaan sedih makin menggebu-gebu. Apalagi kalau backsound nya udah pakai lagu-lagu khas galau apalagi sampai About You-1975. Jadi pengen ngadain hari patah hati nasional deh. Kadang meskipun ga relate kita bisa kebawa perasaan loh. Ya karena kontennya bersifat emosional dan relatable. Jadi ketika kita merespon tanpa memfilter, kita jadi gampang tersentuh meskipun sebenarnya konten-konten tersebut ga ngaruh apa apa dikehidupan kita, cuma trigger emosional aja.

Udah kebayang belum? Kamu lagi sendiri nih dikamar, bosan dan akhirnya scroll sosmed. Bukannya literasi digital baca informasi terbaru, berita dan opini yang membangun cara berfikir, eh malah ngeliat kata-kata hari ini. Akhirnya yang tadinya baik-baik aja malah jadi murung, ngerasa relate dan sedih sendiri. Bayangin, gimana perbedaannya dibandingkan ketika kamu mengkonsumsi berita dan literasi yang informatif.

Gimana? Udah kebayang? Pernah mengalami ini? Atau sering? Tenang! Kamu ga sendirian! Saya juga pernah kok, ayo kita belajar bareng-bareng!

Sederhananya hal ini terjadi karena pengalaman pribadi yang sifatnya spesifik dianggap berlaku untuk semua orang atau semua situasi. Biasanya, digunakan untuk menggambarkan perasaan sedih, kecewa, atau galau dengan cara yang melebih-lebihkan atau menyamaratakan sesuatu. Diistilah teknis ada yang namanya Overgeneralisasi. Overgeneralisasi ini adalah cacat berfikir yang membuat seseorang memiliki asumsi yang disalahartikan. Konten seperti ini bisa membuat seseorang terjebak dalam pola pikir negatif yang stagnan, karena mereka terus-menerus mengonsumsi hal-hal yang memvalidasi kesedihan atau ketidakpuasan mereka tanpa solusi. Pada akhirnya, selain membawa seseorang pada fenomena overgeneralisasi, terlalu banyak mengkonsumsi konten-konten tersebut juga memicu pembusukan otak loh!! 

Kali ini tidak hanya konten galau dan sejenisnya, tapi berlaku juga untuk semua video singkat di sosial media seperti meme yang kita lihat setiap hari. Mengapa demikian?

Kita bahas lebih dulu mengenai brain rot atau pembusukan otak. Brain rot merupakan kondisi dimana seseorang merasa otaknya "melemah" karena kekurangan produktivitas akibat terlalu banyak terpapar konten tidak bermakna dan berlebihan. Brain rot sendiri adalah istilah hiperbolik yang sering di ucapkan sebagai bentuk kekhawatiran pada dampak teknologi terhadap kesehatan mental dan kemampuan kognitif seseorang. 

Apa bahayanya? Banyak!! Mulai dari kesulitan fokus dan konsentrasi, penurunan produktivitas, overstimulasi, dan ketergantungan.

Dengan melihat konten-konten tersebut, otak kita jadi terbiasa melihat informasi singkat. Berbeda dengan ketika kita membaca berita. Saat membaca berita kita harus literasi, kemudian otak mengolah informasi tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun