Merajut kenangan indah di sore hari kehati. Semburat warna merah, jingga, dan ungu menyatu di langit desa kala itu. Tidak ada yang lebih tenang dari suasana senja di ujung hamparan sawah yang tenang, bukit dengan pepohonan, padang rumput yang hijau, laut dengan riuh ombaknya, sungai dengan aliran air yang tenang, hutan dengan flora fauna didalamnya, bersama anak-anak dengan ceritanya. Masing- masing menggenggam erat miliknya, bersama-sama menyaksikan seni menari diatas awan oleh seniman langit di kala senja, burung-burung itu pelakunya.
Kaki yang kita pijakan saat ini adalah tempat yang sama dengan mereka, semua mahluk hidup yang ada. Kita berada di bumi yang telah menyaksikan kehidupan selama berjuta-juta tahun lamanya.
Manusia modern, adalah spesies yang berhasil bertahan hidup hingga saat ini. Bayangkan, berapa banyak jumlah kepunahan massal yang telah mendiamkan bumi kita begitu lama? Mengutip dari detik.com, telah terjadi sebanyak 5 kali kepunahan kepunahan massal. Bayangkan, berapa lama waktu yang bumi butuhkan untuk menyembuhkan diri? Menciptakan kembali planet yang layak huni.Â
Dan untuk menjaga planet biru ini tetap bertahan, keyakinan dari hati kehati akan menjadi kekuatan. Keyakinan untuk ikut campur, untuk berpartisipasi, menjaga planet yang kita huni, dan percaya untuk kehidupan mahluk hidup di bumi yang sehat.Â
Berdiri ditengah arus globalisasi dan modernisasi, mengamati setiap pola produksi dan kehidupan manusia saat ini, telah membuka jawaban dari segala permasalahan iklim yang terjadi.Â
Kita, hadir sebagai salah satu manusia modern. Pelaku dan pemicu utama dari pemanasan global yang telah merusak iklim dunia. Manusia. Memainkan peran besar atas perubahan iklim yang terjadi begitu extrem.
Siapa yang tidak menunggu jika punya waktu? Menunggu di tepi pantai menyaksikan burung-burung migran disepanjang samudera Pasifik Indonesia dan Burung Bangau bermigrasi dari benua Eropa, mencari kehidupan dan berkembang biak di bumi subur penuh pangan.Â
Meninjau lebih jauh, kemunduran populasi burung-burung migran yang datang ke Indonesia adalah satu diantara banyaknya dampak pemanasan global yang mempengaruhi iklim secara extrem.Â
Mengutip laman American Bird Conservacy, hubungan antara perubahan iklim dengan kehidupan burung migran terjadi pada kondisi habitat atau lingkungan tempat tinggalnya, pola waktu migrasi burung, dan terjadi pada perubahan ukuran serta bentuk fisik burung.Â