Mohon tunggu...
Peter P.
Peter P. Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hello there! I’m a directioners and swifties!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hari Juang Polri: Mengenang Deklarasi Patriotik M.Yasin dan Pasukan Polisi Istimewa di Surabaya

20 Agustus 2024   17:14 Diperbarui: 20 Agustus 2024   17:18 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Divisi Humas Polri

Di tanggal 21 Agustus 1945 terjadi peristiwa bersejarah di Surabaya dengan deklarasi polisi yang dipimpin oleh M. Yasin dan pasukannya. Dengan keberanian yang luar biasa dan semangat cinta tanah air, M. Yasin dan Polisi Istimewa menyatukan tekad untuk mempertahankan kemerdekaan yang baru diproklamirkan . Tindakan heroik tersebut menjadi simbol patriotisme yang menginspirasi perlawanan rakyat, khususnya di Surabaya, Jawa Timur dan daerah lainnya, untuk melawan upaya Belanda dan sekutunya untuk mengambil alih Indonesia.

Proklamasi ini tidak hanya sekedar pernyataan, namun juga menjadi pemicu semangat perjuangan bangsa Indonesia. M. Yasin dan pasukannya berhasil memberikan keberanian kepada rkyat untuk mempertahankan kemerdekaannya melalui perlawanan fisik dan moril. hal ini merupakan faktor penting dalam persiapan rakyat menghadapi peristiwa besar yang akan datang yaitu Pertempuran Surabaya pada bulan Oktober sampai November 1945.

Pertempuran 10 November 1945 yang masih diperingati sebagai hari pahlawan, tidak bisa lepas dari peran penting M. Yasin dan pasukan polisi istimewa pertempuran selama sebulan tersebut menjadi simbol perlawanan berkelanjutan bangsa Indonesia untuk memeprtahnakan kemerdekaannya. Kontribusi M. Yasin dalam memimpin pasukan dan menggerakkan rakyat menjad titik balik sejarah perlawnaan terhadap penjajah di Surabaya.

Jenderal TNI AD Sudarto, seorang veteran dan saksi langsung pertempuran 10 November, menggarisbawahi pentingnya M. Yasin dalam kejadian ini. "Omong kosong kalau ada yang mengaku di bulan Agustus 1945 memiliki kesatuan bersenjata. Yang ada pada waktuitu hanya pasukan-pasukan Polisi Istimewa pimpinan M. Yasin" ujarnya. Sudarto juga menegaskan, tanpa kehadiran pasukan M. Yasin, peristiwa heroik 10 November 1945 tidak akan terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun