Mohon tunggu...
Sheren Kanahaya Auralita
Sheren Kanahaya Auralita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Menulis dan memiliki ketertarikan pada bidang psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kodifikasi Hadis: Tahap, Pentingnya dan Tantangan

7 November 2024   11:56 Diperbarui: 7 November 2024   12:03 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

Hadis merupakan sumber kedua dalam hukum Islam setelah Al-Qur'an yang memiliki peranan penting dalam pengembangan ajaran Islam. Proses pengumpulan, penyaringan dan penyusunan hadis merupakan pengertian hadis yang difungsikan untuk memastikan keaslian dan kebenarannya. Pembahasan dalam artikel ini terdiri dari tahap kodifikasi hadis, pentinya kodifikasi hadis serta tantangan yang dihadapi dalam pengkodifikasian hadis. 

Tahap Kodifikasi Hadis

Kodifikasi Hadis dimulai sejak abad ke-2 Hijriyah, tepatnya pada masa kepemerintahan Khalifah Umar Bin Abdul Aziz (99-101H) dari Dinasti Umayyah. Seiring berjalannya waktu semakin maraknya hadis yang beredar pada kalangan masyarakat muslim. Tahap ini melibatkan beberapa langkah: 

1. Pengumpulan Hadis 

Motivasi pengumpulan hadis, seiring meluasnya wilayah Islam para ulama khawatir bahwa hadis-hadis tersebut akan hilang atau tercampur dengan perkataan yang bukan dari Nabi, maka dari itu tantangan dalam menjaga keaslian hadis makin besar. Khalifah Umar Bin Abdul Aziz pada abad ke-2 Hijriyah memerintahkan para perawi guna menghindari kemungkinan hadis palsu atau yang telah tercampur. Ibnu Syihab Az-Zuhri mengemban tugas mengumpulkan hadis melalui informasi langsung dari para sahabat yang jam masih hidup maupun murid-murid mereka. Sebelum pengumpulan resmi para murid-murid dan sahabat membuat catatan pribadi yang digunakan untuk mengingat hadis. 

2. Penyaringan Hadis

Pada tahapan ini para ulama melakukan verifikasi hadis yang sudah terkumpul dan dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu untuk di cek keaslian dan kebenarannya. Seperti sanad (jalur periwayatan) dan matan (isi hadis). Hal ini sangatlah penting dilakukan mengingat banyak hadis yang beredar dan tidak semuanya bisa dipercaya sebagai perkataan Nabi. 

3. Penyusunan Hadis 

Setelah proses penyaringan, kemudian hadis akan disusun ke bentuk kitab. Dikelompokkan berdasarkan topik, seperti muamalah, ibadah, adab dan lain sebagainya untuk mempermudah penggunaaanya dalam hukum Islam dan kehidupan sehari-hari. 

Pentingnya Kodifikasi Hadis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun