Mohon tunggu...
Sherena Audy Neysa
Sherena Audy Neysa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Industri Kosmetik Halal: Jalan Menuju Kecantikan yang Beretika

29 Juni 2024   14:25 Diperbarui: 29 Juni 2024   15:20 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa tahun terakhir, Industri kosmetik mendapat perhatian besar dari berbagai lapisan masyarakat dan menjadi salah satu industri yang berkembang pesat beberapa tahun terakhir. Permintaan pasar dan kebutuhan masyarakat terkait kosmetik semakin hari semakin meningkat. Sejalan dengan hal tersebut, masyarakat muslim terutama kaum hawa yang menjadi target utama industri kosmetik dan lapisan masyarakat yang memiliki kepedulian terkait isu lingkungan memiliki standar tersendiri dalam memilih produk kosmetik. Penerapan prinsip halal oleh masyarakat muslim dan penerapan konsep keberlanjutan oleh masyarakat peduli lingkungan menawarkan kesempatan unik bagi industri halal untuk menyediakan produk berbasis halal yang ramah lingkungan. Artikel ini akan membedah aspek aspek penting dalam mewujudkan industri kosmetik halal yang berkelanjutan.Kosmetik halal adalah produk yang bebas dari bahan apa pun yang dilarang oleh hukum Islam, seperti alkohol dan komponen yang berasal dari hewan non-halal. Untuk disertifikasi halal, produk-produk ini harus menjalani pengawasan ketat untuk memastikan mereka memenuhi semua pedoman agama Islam. Namun, konsep halal tidak hanya tentang bahan belaka, konsep halal mencakup perlakuan etis terhadap hewan, praktik kerja yang adil, dan pengelolaan lingkungan. Konsep keberlanjutan dalam industri kosmetik melibatkan praktik yang meminimalkan dampak lingkungan, mempromosikan penggunaan sumber daya alam dan terbarukan, dan memastikan perlakuan etis terhadap pekerja di seluruh rantai pasokan.Penerapan konsep produk kosmetik halal yang berkelanjutan perlu memperhatikan beberapa hal seperti sumber bahan, proses pengelolaan yang etis dan ramah lingkungan, kemasan yang ramah lingkungan, serta sertifikasi halal. Bahan yang digunakan dalam produksi kosmetik halal yang berkelanjutan sebaiknya memanfaatkan bahan-bahan nabati seperti ekstrak botani, minyak esensial, dan mineral alami selaras dengan prinsip halal dan keberlanjutan. Bahan-bahan ini biasanya dapat terurai secara hayati dan tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan. Memastikan bahwa tidak ada pengujian pada hewan yang dilakukan dan semua bahan-bahan didapatkan tanpa membahayakan hewan serta sangat penting untuk mempertahankan standar etika.
Proses produksi kosmetik harus mengadopsi prinsip Green Chemistry atau Kimia Hijau yang bertujuan untuk membantu mengurangi penggunaan zat berbahaya, menurunkan konsumsi energi, dan meminimalkan limbah. Selanjutnya dalam produksi sebaiknya menerapkan praktik hemat energi di bidang manufaktur, seperti menggunakan sumber energi terbarukan, dapat secara signifikan mengurangi jejak karbon dari produksi kosmetik. Proses produksi tidak terlepas dari proses pengemasan produk, proses pengemasan produk kosmetik halal yang berkelanjutan sebaiknya memiliki kemasan yang terbuat dari bahan yang dapat terurai secara hayati atau dapat didaur ulang membantu mengurangi limbah dan polusi lingkungan. Pengurangan jumlah kemasan dan menggunakan desain minimalis juga dapat berkontribusi pada upaya keberlanjutan.
Menyediakan konsumen informasi terperinci tentang bahan dan praktik produksi  memastikan transparansi dan membangun kepercayaan terhadap produk. Untuk mendapatkan kepercayaan costumers produk perlu memperoleh sertifikasi dari organisasi halal dan ramah lingkungan yang memiliki reputasi baik dan dapat lebih lanjut mengautentikasi klaim produk dan meyakinkan konsumen tentang kepatuhannya terhadap standar etika. Mengedukasi konsumen tentang manfaat kosmetik halal berkelanjutan sangat penting untuk mendorong permintaan dan mendorong konsumsi yang bertanggung jawab. Produk dapat terlibat dalam kampanye kesadaran, menyediakan konten pendidikan, dan melibatkan konsumen dalam inisiatif keberlanjutan. Dengan melakukan itu, mereka dapat menumbuhkan komunitas konsumen yang terinformasi dan teliti yang memprioritaskan produk yang etis dan berkelanjutan.
Integrasi keberlanjutan ke dalam industri kosmetik halal menghadirkan jalur yang menjanjikan menuju kecantikan etis. Dengan berfokus pada sumber yang etis, manufaktur ramah lingkungan, kemasan berkelanjutan, transparansi, dan inovasi, industri dapat memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat untuk produk yang halal dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Karena semakin banyak konsumen menjadi sadar akan pentingnya keberlanjutan, permintaan untuk produk-produk tersebut kemungkinan akan terus meningkat, mendorong kemajuan lebih lanjut dan perubahan positif dalam industri kecantikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun