Peran masyarakat Cianjur yaitu memberdayakan lingkungannya menjadi tempat wisata, apalagi pada zaman era modern ini terdapat banyak tempat alam yang dijadikan sebagai tempat wisata, Cianjur tidak kalah saing dengan kota-kota lain. Inovasi ini bisa membuat Cianjur semakin berkembang dan maju dalam bidang industri dan pariwisata.
Kalian tau gak sih ini tempat apa sebelum dijadikan "tempat wisata" ? Sawah ? Ya benar sudah terlihat dari nama tempat wisatanya. Dulu sebelum ini dijadikan sebagai tempat wisata Kampung Budaya Padi Pandan Wangi, ini adalah sawah yang ditanami dengan padi khas Cianjur dengan sebutan, Beras pandanwangi merupakan beras asli Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Beras ini merupakan beras unggulan khas Cianjur yang mempunyai ciri tersendiri yang bisa dibedakan dengan beras varietas lainnya. Baunya yang harum pandan bukan dari pengharum buatan. Fisik dari berasnya pun unik berbentuk bulat dan ada titik putih di tengahnya. Bahkan beras pandanwangi ini hanya ada di Indonesia yaitu di Kabupaten Cianjur dengan varietas yang mirip beras jenis ini juga ada di Siberia. ya ini adalah beras padi pandan wangi khas Cianjur.
"Hasil beras dari satu ton bisa menghasilkan 45 persen kering panen, kemudian beras pandanwangi ini disortir. Beras ini disortir sesuai dengan patahan dari beras sehingga dapat dipisahkan beras pandanwangi kualitas Nomor 1 dengan patahan lima persen dan kualitas Nomor 2 patahan 25 persen," ujar Pepen.
Menurut saya beras kualitas nomor 1 jika di ekspor ke kota atau negara luar akan menjadi daya jual yang tinggi, dan ini bisa membantu perekonomian di Cianjur.
Kampung Budaya Padi Pandanwangi ini memiliki luas lahan 12 hektare yang membentang di Kecamatan Warungkondang Cianjur terdapat 1,3 hektare yang dijadikan area bangunan. Pembangunan Kampung Budaya ini merupakan upaya pemerintah dalam menjaga keberlangsungan produk kearipan lokal kebanggaan Cianjur dan inovasi memajukan perekonomian dan juga perpariwisataan di Cianjur.
Menurut saya ini sangat bagus untuk dijadikan tempat wisata, karena di tempat ini kita masih bisa menghirup udara segar, melihat pemandangan Gunung Gede Pangrango dari kejauhan, dan bisa melestarikan daerahnya dengan cara khas masing-masing.
Masyarakat yang tinggal disekitar tempat wisata ini sering kali datang untuk mengecek, membantu membersihkan dan juga memantau. Karena dengan kerukunan membuat Wisata ini terjaga dan terlestarikan.
Di tempat ini terdapat 4 rumah adat,leuit atau disebut dengan tempat padi hasil panen, sky walk tempat foto yang sangat "instagramable", mushola, tempat beristirahat, tempat menginap dan juga ada tempat makan. Banyak sekali para traveller yang datang dari berbagai kota karena tempat wisata ini memiliki harga tiket yang sangat terjangkau yaitu hanya dikenakan retribusi Rp 7.000 dan juga tempat masih fresh.
Menurut saya hal ini merupakan inovasi yang bagus untuk memajukan daerah Cianjur, mengenalkan tempat wisatanya kepada masyarakat lain agar para traveller bisa mengenal daerah Cianjur dari tempat wisatanya yang amat indah dan sejuk.