Mohon tunggu...
Shera AmaliaGhaitsa
Shera AmaliaGhaitsa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya adalah mahasiswa Jurnalistik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hobi saya membaca, menulis, bernyanyi, dan menari.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsepsi Tanggung Jawab Individu dalam Islam

20 November 2023   05:49 Diperbarui: 20 November 2023   06:51 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tanggung jawab pada diri sendiri dibagi menjadi dua, yaitu tangggung jawab esensial dan fungsional. Tanggung jawab esensial merupakan pokok yang ada pada setiap individu dan melekat. Tanggung jawab ini juga bersifat universal (umum) karena berlaku pada setiap individu. Sementara tanggung jawab fungsional merupakan tanggung jawab yang difungsikan untuk orang lain. Dan memiliki sifat temporary (ada batas waktu) serta formal karena memiliki prosedur. 

Contohnya, tanggung jawab esensial itu adalah tanggung jawab kita pada diri sendiri untuk senantiasa menjaga anggota tubuh yang kita miliki dengan cara hidup sehat. Sementara tanggung jawab fungsional adalah jika seseorang ditugaskan menjadi Ketua OSIS yang bertanggung jawab kepada seluruh murid lainnya. 

Sebagai umat muslim yang beragama, kita haruslah menjadikan tanggung jawab kita pada Allah itu prioritas. Alasannya sudah tertuang dalam Q.S An-nas yang menjelaskan bahwa Allah merupakan illah (pencipta), rabb (Tuhan), dan malik (raja/penguasa/pemilik) bagi manusia. Kita adalah milik Allah SWT. dan sudah menjadi kewajiban jika kita harus melaksanakan tanggung jawab kepada Allah. 

Namun selain itu, kita juga memiliki tanggung jawab juga pada diri sendiri yang tak kalah penting, tanggung jawab ini juga mencakup kekhalifahan pada diri sendiri atas dasar tanggung jawab kepada Allah. Manusia adalah khalifah (pemimpin) bagi dirinya sendiri.

Terdapat empat prinsip tanggung jawab terhadap diri sendiri, yaitu:

1. Tidak ada yang memperhatikan aku selain aku;

2. Tidak ada yang mengembangkan potensi aku selain aku;

3. Tidak ada yang bisa memetik kalau tidak berusaha;

4. Perencanaan atau merencanakan lebih baik harus dihubungkan dengan Allah.

Kita memiliki kedaulatan untuk melakukan apapun pada diri sendiri, entah itu kebaikan atau keburukan. Setiap individu memiliki hak kuasa yang penuh pada dirinya sendiri, maksudnya kita bisa saja melakukan keburukan seperti tidak melaksanakan salat atau mabuk-mabukan untuk kesenangan diri kita sendiri. Namun sebagai seorang muslim yang memiliki tanggung jawab untuk selalu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, kita wajib menghindari hal seperti itu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun