Mohon tunggu...
Shela
Shela Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Saat ini bekerja sebagai jurnalis. Menyibukkan diri dengan menulis fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Toa Masjid Jam 4 Pagi Bukan Bulan Puasa

26 April 2023   09:28 Diperbarui: 26 April 2023   09:25 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daerah tinggal saya sangat padat penduduk dan hampir semuanya muslim. Tidak mengagetkan kalau kebutuhan masjid atau musholla cukup banyak. Jika dihitung berdasarkan suara toa saat bulan puasa, mungkin ada 3 masjid dalam radius 1 km. 

Saya kira, masjid memakai toa ketika subuh hanya saat bulan puasa saja. Ternyata, tidak untuk masjid yang satu ini. Beberapa hari setelah lebaran, masjid ini masih memasang toa dari jam 4 sampai 5.20 pagi. Padahal, dua masjid "saingannya" tidak bersuara.

Entah ada persaingan atau tidak, ketika bulan puasa kemarin, semua masjid mengeras toa mereka setiap kali adzan. Hal yang sama juga terjadi menjelang sahur. Melihat momennya, penggunaan toa yang meningkat masih bisa dipahami. 

Bagi saya yang minoritas, "persaingan" antar masjid ini terasa aneh. Entah lombanya siapa yang baca adzan paling keras atau pembacaan surat apapun yang mohon maaf tidak saya pahami. 

Saya yang hanya pendengar terpaksa ikut berpikir, oh masjid ini lebih merdu suara adzannya. Yang sebelah kok "cempreng". Sebatas itu observasi saya selama puasa kemarin. 

Kembali ke titik yang membingungkan saya. Apakah subuh itu perlu memasang toa? Meskipun warga di sekitar saya muslim semua, apakah mereka juga oke saja dengan satu masjid ini yang terus menggunakan toa meski yang dua lainnya aman tentram?

Pertanyaan terpaksa menggantung dan saya harus (terpaksa) melanjutkan observasi ini hingga beberapa waktu ke depan. 

Lokasi dekat Stasiun Pasar Minggu Baru. 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun