Â
Dua pameran otomotif berskala besar di Indonesia resmi dibuka untuk umum hari ini. Indonesia International Motor Show (IIMS) mengambil tempat di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat. Sementara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) dilangsungkan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan. Keduanya berlangsung dalam kurun waktu yang sama yaitu 20-30 Agustus 2015.
Di tahun-tahun sebelumnya, hanya ada satu event yaitu IIMS yang merupakan hajatan resmi GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia). Sejarah panjang pameran otomotif diawali pada 1986. Nama pameran awalnya adalah Gaikindo Motor Show, kemudian diubah menjadi Jakarta Motor Show, dan kemudian menjadi Indonesia Motor Show. Terakhir setelah OICA atau Asosiasi Industri Kendaraan Bermotor Internasional mengakui pameran tersebut, barulah nama IIMS muncul pada perhelatan 2006.
Selama ini, Gaikindo menggandeng Dyandra Promosindo sebagai event organizer. Cukup lama bermitra, tahun ini keduanya pecah kongsi. Nama resmi IIMS sendiri ternyata sudah didaftarkan hak patennya oleh Dyandra. Apa boleh buat, Gaikindo harus merelakannya dan membuat nama baru yaitu GIIAS. Dengan pemilihan waktu yang bersamaan, sesungguhnya kedua kubu sedang mempertaruhkan reputasi masing-masing.
Awalnya IIMS sempat dibayangi ancaman ketiadaan partisipan. Gaikindo sebagai asosiasi resmi pabrikan dikabarkan 'melarang' Agen Pemegang Merek (APM) untuk ambil bagian di IIMS. Konon, hanya Volvo, Ford, Foton, Dodge, Chrysler, Jeep, Man Truck dan FAW yang akan mejeng di Kemayoran. Namun, rumor itu tak terbukti. Merek-merek yang familiar dengan masyarakat tetap ikut serta di IIMS walaupun sebagian bukan representasi APM melainkan dealer saja. Sementara itu, Gaikindo walaupun harus menggunakan nama baru tetap pede. Seluruh APM dipastikan menjadi peserta pameran ini. ICE BSD yang lokasinya cukup jauh dari pusat kota juga menawarkan keunggulan lain yaitu luas area pameran yang lebih besar.Â
Hadirnya Wakil Presiden Jusuf Kalla ke dua acara ini cukup meredakan tensi persaingan. Setidaknya, pemerintah berlaku fair dengan tidak memilih hanya mendukung salah satu. Pemerintah memang berkepentingan agar industri otomotif bisa menggelorakan kembali ekonomi yang sedang lesu. Walaupun secara logika sepertinya sangat sulit. Di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi, merangkak naiknya nilai tukar dollar terhadap rupiah, bagaimana mungkin daya beli masyarakat terhadap otomotif meningkat?
Mudah saja untuk menyatakan siapa lebih unggul antara IIMS dengan GIIAS. Tetapi, tidak bisa dilakukan sekarang. Kita baru bisa melihatnya nanti setelah kedua acara ini selesai. Hajatan siapa yang mendatangkan pengunjung lebih banyak dan nilai transaksi lebih besar. Sebelum kita mendapati hasil akhir itu, saya justru ingin mengatakan bahwa Kompas Gramedia Grup adalah pemenangnya.
Apakah IIMS maupun GIIAS yang lebih sukses, tetap KG Grup yang diuntungkan. Kok bisa? Ya karena dia-dia juga yang ada di belakang 'persaingan semu' ini. IIMS 2015 digelar oleh Dyandra Promosindo, yang notabene salah satu dari sekian banyak anak usaha KG Grup. Sementara itu, GIIAS dilangsungkan di ICE BSD yang 51% sahamnya dimiliki oleh KG Grup (melalui PT. Dyandra Media International). Seven Events sebagai event organizer GIIAS juga mayoritas diisi oleh 'alumnus' Dyandra. Jika IIMS lebih sukses, nama Dyandra akan semakin berkibar sebagai eo. Sebaliknya, kalau GIIAS ramai maka Dyandra diuntungkan karena ICE BSD terbukti bisa menghadirkan banyak pengunjung walaupun lokasinya jauh di luar Jakarta.
Supaya keduanya sama-sama ramai, maka diciptakanlah kesan bahwa kedua event ini bersaing ketat dan masing-masing menawarkan keunggulannya. Kesan tersebut amat kuat jika kita lihat seolah-olah ada pemboikotan GIIAS oleh media-media di bawah KG Grup. Tengok saja official media partners GIIAS di bawah ini :
GIIAS vs IIMS, Gaikindo versus Dyandra??