Well, tantangan bagi industri media dalam beberapa tahun ke depan sepertinya tidak akan mudah. Boleh jadi tambah suram. Bukan cuma untuk media cetak, tetapi juga daring bahkan televisi.
Meski begitu, situasi ini jangan lantas membuat insan pers berkecil hati. Disrupsi tidak untuk dihindari, tapi dihadapi.
Manusia adalah makhluk yang pandai beradaptasi dan berevolusi, sampai ada istilah survival of the fittest. Sering kita menganggap terma itu muncul dari teori evolusi Charles Darwin, padahal sebetulnya itu dicetuskan Herbert Spencer yang memampatkan konsep-konsep evolusi dari Darwin.
Kemudian, fittest juga tak selalu berkait dengan individu atau spesies terkuat. Itu bisa berarti segala asosiasi dari spesies terbaik: paling mahir kamuflase, paling cerdik berburu, paling lincah bergerak, atau paling kooperatif dalam kelompok.
Artinya, insan pers yang memang memiliki keunggulan akan melihat situasi disrupsi ini sebagai tantangan. Pekerja pers, wartawan, jurnalis atau apapun istilah yang digunakan memang bukan sekadar pewarta.
Lebih dari itu, mereka adalah individu tangguh yang biasa bekerja dalam tuntutan kreativitas, kecepatan dan ketepatan. Semua kemampuan dan pengalaman yang dimiliki sejatinya adalah modal dalam menghadapi ancaman di masa depan.
Selamat hari pers, kawan-kawan jurnalis. Tetap semangat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H