Kesedihan ini rasanya sulit dihapuskan. Berpulangnya Sekda Provinsi DKI Jakarta Saefullah bukan hanya meninggalkan duka bagi istri dan anak-anaknya. Tapi juga kami, keluarga besar Pemprov DKI Jakarta.
Panglima kami dalam berperang melawan Covid-19, justru menjadi salah satu korbannya. Betul kata Pak Anies, jangan pernah melihat angka-angka jumlah korban itu sebagai statistik semata. Insya Allah Pak Sekda gugur sebagai syuhada.
Saefullah adalah seorang birokrat sejati. Kualitasnya teruji, bukan kaleng-kaleng. Bayangkan, seorang guru PNS golongan II/A (lulusan SMA) bisa sampai ke puncak karier birokrat. Begitulah perjalanan panjang pria kelahiran Rorotan, Jakarta Utara ini.
Sudah jadi rahasia umum kalau posisi Sekda itu kursi panas. Jabatan 'pseudo politik'. Di banyak daerah lazim terjadi pergantian Sekda sehabis pilkada. Umur jabatan Sekda juga kerap tidak panjang karena biasanya diduduki oleh ASN yang hampir pensiun.
Tapi Saefullah adalah anomali. Ia dilantik sebagai Sekda ketika usianya 50 tahun, terbilang 'muda' untuk ukuran Sekda Provinsi. Bukan cuma itu, ia juga tak tergantikan meski Gubernur Jakarta sepanjang 2014-2020 silih berganti.
Pemilihan Saefullah sebagai Sekda terjadi pada masa kepemimpinan gubernur Joko Widodo. Seingat saya, saat itu ada beberapa ASN yang lebih senior dan dijagokan. Namun, pilihan Jokowi jatuh pada pria betawi asli ini.
Bang Ipul -demikian sapaan akrabnya--dilantik pada 11 Juli 2014 oleh Basuki Tjahaja Purnama yang sedang menjabat sebagai Plt Gubernur (lantaran Jokowi sedang mengikuti tahapan pemilihan presiden 2014).Â
Peralihan estafet kepemimpinan Jakarta dari Jokowi ke Ahok lalu ke Djarot Saiful Hidayat dan terakhir ke Anies Baswedan ternyata tak berpengaruh pada posisi Saefullah.
Posisi terakhir Bang Ipul sebelum menjadi Sekda adalah Wali Kota Jakarta Pusat. Di sini, Ia dikenang sebagai pribadi yang ramah dan bersahabat. Salah satu keberhasilannya saat memimpin Jakarta Pusat adalah penataan kawasan Pasar Tanah Abang Blok G. Pejabat-pejabat di Pemkot Jakpus saat ini pun banyak yang merupakan binaan Bang Ipul.
Selamat jalan, Bang Ipul. Doa kami mengiringi.