Mohon tunggu...
Shendy Adam
Shendy Adam Mohon Tunggu... Dosen - ASN Pemprov DKI Jakarta

seorang pelayan publik di ibu kota yang akan selalu Berpikir, Bersikap, Bersuara MERDEKA

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Industri Kreatif, Digital dan Perfilman dalam Pandangan Tiga Cagub Jakarta

17 Januari 2017   09:06 Diperbarui: 17 Januari 2017   09:36 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies di Sesi 2 (foto: dokpri)

Sebagai orang yang pernah diberi amanah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies juga menunjukkan bahwa ia paham betul permasalahan yang dihadapi insan seni. Di antaranya Anies menyinggung ketiadaan ruang publik yang memadai untuk apresiasi budaya, mahalnya biaya produksi film karena harus sound mixing harus di luar negeri, dan lain-lain.

“Seluruh ruang di Jakarta adalah ruang ekspresi seni dan budaya, karena itu harus dibuka. Saya percaya, kalau kota hidup karena kebudayaan, adab pasti meningkat. We’ll do it and we make it easier,” tegas Anies. Di acara ini, selain Anies hadir juga Sandiaga Uno. Ia malah ikut bantu menjawab di sesi dialog saat ada CEO startupsebuah aplikasi yang membantu petani dan nelayan. Sayangnya, Anies dan Sandi tidak melakukan performance untuk audiens seperti Ahok.

Agus Harimurti Yudhoyono

Kandidat yang tampil di sesi terakhir adalah Agus Harimurti Yudhoyono. Walaupun waktu sudah beranjak malam, suasana masih meriah karena kehadiran Agus di acara seperti ini bisa dibilang istimewa. Sebelumnya, ia pernah menolak tampil dalam dua acara debat yang diselenggarakan stasiun televisi. Selain didampingi Anisa Pohan, AHY juga diikuti oleh banyak sekali tim suksesnya yang (maaf) suka heboh sendiri di bagian belakang tribun penonton.

Berbeda dengan dua cagub lain, Agus sudah mempersiapkan presentasi yang ia paparkan. Isinya lumayan keren, tapi sejujurnya saya terganggu karena Agus jadi sering mengucapkan “next” atau “lanjut” setiap ingin berganti slide. Beberapa poin menarik yang disampaikan Agus adalah soal rencananya membangun Kedai Jakarta, yang akan jadi semacam tempat berkumpulnya warga untuk melakukan berbagai hal. Di dalamnya akan ada pusat jajanan kuliner, suvenir, juga sekaligus co working spacedengan high speed internet access. Tak kurang dari 100 tempat semacam ini ia janjikan akan dibangun.

Pernyataan menarik muncul saat Agus menjawab pertanyaan dari Fauzan, Ketua Asosiasi Produses Film Indonesia. Kepada Agus, Fauzan curhat tentang pengalaman rekan produser yang ‘dipalak’ oleh ormas saat syuting di depan kafe miliknya sendiri. Fauzan menyebut dua ormas besar di Jakarta berbasis saat salah satu etnis dan agama.

“Urusan keamanan, security, saya Insya Allah akan sangat mengerti. Insya Allah kalau saya terpilih jadi gubernur, maka saya akan memprioritaskan bahwa tidak ada pungutan liar yang dilakukan oleh siapa pun. Negara kita adalah negara hukum, panglimanya kan hukum, jadi kita harus menegakkan hukum tanpa pandang bulu, tidak boleh pilih kasih,” tegas AHY memberi janji.

Dibanding saat tampil di debat resmi KPU, penampilan Agus di Soehana Hall malam itu boleh dibilang lebih santai. Hal itu juga disampaikan oleh Melisa saat Agus turun dari panggung, yang sayangnya justru dibalas dengan muka tidak nyaman dari AHY. Ia juga sempat ketus saat ada yang menyinggung Ira Koesno. “Oh, yang bilang tangan saya dingin ya?”, ujarnya sinis.

Di akhir sesi, Prabu dan Melisa meminta performance dari Agus. Putra sulung SBY ini lantas mengajak seluruh hadirin untuk melakukan manequin challange. Acara pun selesai. Para pelaku industri kreatif, digital, dan perfilman sudah mendengar dan berdialog langsung dengan tiga kandidat cagub plus satu cawagub. Ini akan menjadi modal mereka dalam mengambil keputusan siapa yang akan dipilih pada 15 Februari 2017.

Gambir, 16 Januari 2017

Tulisan ini sebelumnya dimuat di bangadamjakarta.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun