FYI, jumlah RW di Jakarta saat ini adalah 2.728. Berarti Agus harus sisihkan tak kurang dari Rp. 2,7 triliun dari APBD untuk kebutuhan ini jika kelak terpilih jadi gubernur.
Saya berusaha mengabaikan prasangka buruk bahwa janji bagi-bagi uang ala Agus ini dilandasi motivasi elektoral. Boleh jadi niatnya baik bahwa daripada uang rakyat (baca: APBD) tidak jelas lari ke mana, lebih baik dinikmati secara langsung oleh rakyat. Lagipula, tata kelola pemerintahan yang baik memang mensyaratkan adanya keterlibatan aktif dari aktor lain yaitu masyarakat dan sektor swasta.
Hanya saja, pelibatan masyarakat seharusnya bisa membuat mereka menjadi betul-betul berdaya dan bukan justru bergantung pada pemerintah. Pengalaman selama ini menunjukkan kegagalan pola pemberdayaan masyarakat yang berbasis pemberian stimulus berupa uang.
Selain itu, perlu diingat juga bahwa pemberdayaan masyarakat seharusnya menjangkau seluas dan sebanyak mungkin elemen di masyarakat. Selama ini, hanya segelintir orang saja (entah itu RT, RW, atau LMK) yang punya akses terhadap program pemerintah. Mereka malah menjadi semacam ‘elite’ kecil di masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat secara luas tidak pernah terwujud.
Sebagai representasi dari generasi muda, Agus seharusnya bisa menawarkan program pemberdayaan yang lebih kekinian. Tanpa berpretensi merendahkan tokoh-tokoh masyarakat senior, kaum muda yang lebih punya energi dan kreativitas justru harus lebih didekati oleh pemerintahan kelak. Caranya pun tidak melulu harus dengan memberi bantuan uang. Seperti apa contohnya? Ya biar Bro Agus lah yang mikir, kan bukan saya yang mau jadi gubernur. Hehehe
Â
Gambir, 14-11-2016