Babak final cabang sepak bola di ajang Sea Games 26 hari ini, Senin (21/11) sangat istimewa. Dibanding final cabang-cabang lain, laga nanti malam adalah yang paling menarik animo masyarakat. Dukungan yang begitu besar seharusnya menjadi doping bagi para pemain untuk meraih medali emas. Namun, situasi bisa berbalik jika tim nasional bermain di bawah standar.
[caption id="attachment_144876" align="aligncenter" width="610" caption="Dukungan penonton akan menjadi "][/caption]
Pertemuan melawan Malaysia adalah yang kedua kalinya dalam sepekan terakhir. Empat hari lalu (17/11), di pertandingan terakhir penyisihan grup, Indonesia harus mengakui keunggulan tim ‘Harimau’, dengan skor tipis 0-1.
Dua hari berselang, Garuda Muda kembali harus berjibaku di babak semifinal. Egi Melgiansyah cs akhirnya melaju ke partai puncak setelah mengalahkan Vietnam 2-0. Dan lagi-lagi, kita hanya punya waktu jeda dua hari. Hal tersebut tidak bisa dijadikan alibi, karena tim lawan pun menghadapi persoalan yang sama.
Partai final selalu menghadirkan situasi berbeda. Indonesia diuntungkan karena sebagai tuan rumah, kita mendapat tambahan kekuatan dari ‘pemain keduabelas’. Ya, keberadaan suporter sangat berpengaruh signifikan terhadap mental pemain. Bagi pemain kita, motivasi akan berlipat ganda. Sedangkan bagi lawan, teror psikis akan mengacaukan konsentrasi.
“Dengan dukungan suporter yang luar biasa, itu membuat saya tak kenal lelah. Saya siap memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Itu adalah tujuan saya menjadi warga negara Indonesia,” tutur Diego Michielssebagaimana disitat The Jakarta Post.
Akan tetapi, jangan terlena dalam euforia berlebihan. Dukungan yang begitu hebat terkadang membuat pemain terbebani. Walhasil, bentuk permainan terbaik tidak keluar. Sebaliknya, tim tamu akan memanfaatkan situasi ini.
“Seperti yang sudah saya bilang, kalau ada sorakan dan ejekan dari pendukung Indonesia, itu akan membuat pemain lebih bersemangat. Para pemain sama sekali tak tertekan dan mereka sudah terbiasa,” sebut pelatih Malaysia, Ong Kim Swee kepada jurnalis seperti dilaporkan detik.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H