Mohon tunggu...
Shendy Adam
Shendy Adam Mohon Tunggu... Dosen - ASN Pemprov DKI Jakarta

seorang pelayan publik di ibu kota yang akan selalu Berpikir, Bersikap, Bersuara MERDEKA

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Ingin Lolos Piala Dunia? Timnas Indonesia Harus Meyakini Dua Mantra Ini

6 September 2011   06:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:12 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK


Malam nanti, tim nasional Indonesia akan menghadapi Bahrain dalam lanjutan Pra Piala Dunia Zona Asia ronde ketiga. Laga nanti menjadi penting bagi terjaganya mimpi Indonesia melaju sejauh mungkin di Pra Piala Dunia.

Seperti sudah banyak disebutkan oleh para pengamat, Indonesia sebetulnya beruntung tergabung di Grup E. Dibanding grup lain, persaingan di grup E relatif lebih ringan. Praktis hanya Iran yang memiliki keunggulan teknis mutlak di antara empat kontestan. Qatar dan Bahrain meskipun posisinya di rangking FIFA lebih tinggi, dianggap tidak terlalu jauh kualitasnya dengan tim Merah Putih.

Jadi, lupakan saja kekalahan 0-3 dari Iran. Anggap saja posisi sebagai juara grup sudah mutlak menjadi milik mereka. Kita tinggal berkonsentrasi untuk bisa merebut satu tiket lagi, dengan menduduki posisi runner up grup. Hasil pertandingan melawan Bahrain dan Qatar akan sangat menentukan nasib kita.

Bagaimana peluang kita merebut posisi kedua grup E? Kans cukup terbuka. Syaratnya, kita harus memaksimalkan hasil pertandingan kandang. Berdasarkan catatan sejarah, Indonesia pernah mengalahkan dua kompetitor itu. Qatar kita kalahkan di Piala Asia 2004, sedangkan Bahrain takluk di Piala Asia 2007.

Kali ini saya ingin sekadar sharing pengetahuan baru yang saya dapatkan setelah membaca dua novel karya Ahmad Fuadi, “Negeri 5 Menara” dan “Ranah 3 Warna”. Ada dua pesan moral yang bisa kita aplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk bagi timnas Indonesia yang sedang berjuang menuju pentas dunia :

Pertama, kita harus melebihkan usaha dari rata-rata yang dilakukan orang lain. Jika kita mau mencapai hasil yang terbaik dan lebih baik dari orang lain, kita harus melebihkan usaha dan kerja keras kita. “Man jadda wa jadda, yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil”, begitulah petuah para kyai sebagaimana disampaikan Fuadi dalam novel pertamanya.

Lalu, apakah otomatis kita pasti berhasil bila menerapkan mantra itu. Belum tentu. Pesan moral kedua adalah, antara usaha sungguh-sungguh dan sukses itu ada jarak. Jarak ini bisa hanya 1 cm,tapi bisa juga ribuan km. Jarak ini bisa ditempuh dlm hitungan detik,tapi juga bisa puluhan tahun. Jarak antara sungguh-sungguh & sukses hanya bisa diisi sabar. Sabar yang aktif,sabar yang gigih,sabar yang tidak menyerah. Sabar yang bisa membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. “Man Shabara Zhafira, siapa yang bersabar akan beruntung.”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun