Argentina dan Belgia sama-sama tidak terkalahkan di fase grup. Catatan apik itu dilanjutkan di babak 16 besar. Malam ini, mau tidak mau harus ada yang menelan kekalahan pertama saat kedua tim bertarung memperebutkan tiket ke semifinal di Estadio Nacional Brasilia.
Lionel Messi masih jadi akan tumpuan Argentina. Perannya sangat besar di setiap laga. Jika di Piala Dunia 2006 dan 2010 dia gagal mencetak gol, maka pada event akbar di benua kelahirannya, sriker Barcelona ini telah sukses mencetak empat gol dalam empat pertandingan yang telah dilakoninya di Brasil. Messi sukses menjebol gawang lawan saat bertemu Bosnia-Herzegovina, Iran serta Nigeria (2 gol). Sebuah assist saat melawan Swiss di perdelapan final juga membuat Angel di Maria mampu mencetak gol dan menjadi penentu kemenangan. "Setiap tim yang memiliki pemain seperti Messi akan sangat bergantung kepada dia. Namun, saya yakin apa yang dia tampilkan adalah hasil kerja dari seluruh tim. Dia adalah pemain terbaik dunia, tetapi dia adalah bagian dari sebuah tim," kata pelatih Alejandro Sabella.
Sabella enggan sesumbar mengenai peluang timnya. Ia justru memuji pemain-pemain Belgia. "Kini mereka punya banyak pemain yang bermain di Liga Inggris dan Spanyol. Mereka tim yang kuat. Kami harus hati-hati ketika kami tidak menguasai bola dan mencoba melakukan sesuatu terjadi begitu kami mendapat bola," lanjut sang pelatih.
Belgia di PD kali ini memang tidak boleh dipandang sebelah mata. Merekalah kini tumpuan untuk menghadirkan kejutan, selain Kosta Rika yang juga masih melaju dan akan berhadapan dengan Belanda di perempatfinal lainnya. The Red Devils nyaris tersandung di 16 besar saat meladeni perlawanan Amerika Serikat. Tapi, Argentina bukan AS yang hanya kuat dalam bertahan sambil sesekali melakukan serangan balik.
Walau demikian, Belgia justru berharap Albiceleste bermain menyerang karena dengan begitu akan ada celah yang ingin mereka manfaatkan. "Jika Argentina memutuskan untuk menerapkan pola permainan menyerang seeperti biasanya, kami akan memiliki peluang sangat besar saat melawan mereka," sebut Vincent Kompany. Pelatih Marc Wilmots pun sudah menyiapkan racikan strategi khusus untuk laga ini. "Kami sudah mempelajari taktik mereka, dan kami akan menyesuaikan gaya kami. Yang pasti kami tidak hanya akan bertahan," ungkapnya sedikit membocorkan di situs FIFA.
Skuat Setan Merah juga tidak takut terhadap Messi. "Menurutku sepanjang turnamen ini Messi tampil luar biasa. Dia menjadi pemain utama mereka (Argentina). Tetapi, jika kami bertahan seperti beberapa laga sebelumnya maka kami dapat menghentikannya, Sergio Aguero, Angel Di Maria, Gonzalo Higuain. Aku yakin akan hal tersebut," tutur Jan Verthongen.
Duet Kompany dan Verthongen akan berjibaku menghentikan Messi, yang kemungkinan di laga ini sudah bisa ditemani Sergio Aguero selain tentunya Gonzalo Higuain. Jika barisan pertahanan gagal jalankan misinya, Messi masih punya satu musuh besar yang sulit sekali ia taklukkan: kiper Thibaut Courtois.
Sejak dipinjamkan ke Atletico Madrid pada 2011, Courtois sudah bertemu sebanyak 10 kali dengan Messi dalam seragam Barcelona. Dari situ, striker Argentina tersebut sukses menjebol gawang Courtois enam kali. Tapi, itu terjadi hanya pada tiga laga perdana sampai terakhir Februari 2012. Sejak itu, Messi tak bisa lagi mengoyak jala Courtois dalam tujuh pertandingan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H