Mohon tunggu...
Shendy Adam
Shendy Adam Mohon Tunggu... Dosen - ASN Pemprov DKI Jakarta

seorang pelayan publik di ibu kota yang akan selalu Berpikir, Bersikap, Bersuara MERDEKA

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Meramal Masa Depan Van Gaal

18 Juli 2014   22:23 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:57 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Louis van Gaal resmi menjadi pelatih Manchester United mulai musim 2014/2015. Pertanda era baru akan dimulai atau jangan-jangan mengekor nasib David Moyes?

Sejatinya, siapapun sulit menjadi pelatih United pascamundurnya Sir Alex Ferguson. Menjadi juru taktik di Old Trafford artinya harus siap untuk dibanding-bandingkan dengan Sir Alex yang sarat prestasi di MU. Moyes yang sepanjang karirnya tak pernah menukangi tim besar cukup kelimpungan menghadapi tekanan di Theatre of Dream. Van Gaal seharusnya tidak mengalami kejadian serupa. Pengalaman dan deretan prestasinya di Ajax Amsterdam, Barcelona dan Bayern Muenchen menjadi modal berharga.

1405671443187389201
1405671443187389201
Mengacu pada data di atas, Van Gaal memiliki rerata kemenangan terbesar dibanding dua pendahulunya. Sepanjang 21 tahun perjalanan kepelatihannya bersama empat klub dan tim nasional Belanda, pria 62 tahun itu mencatatkan 479 hasil tripoin dari 781 laga atau mencapai 61,33%. Angka ini jauh di atas pencapaian Sir Alex (58,14%) apalagi Moyes (44,58%).

Kalau acuannya prestasi, Van Gaal tidak pantas minder. Hampir semua trofi di kompetisi yang klubnya ikuti pernah ia raih, mulai dari juara Eredivisie (3x dengan Ajax, 1x dengan AZ Alkmaar), KNVB Cup, Liga Champions, Piala UEFA, Piala Super Eropa, Piala Interkontinental, La Liga, Copa del Rey, Bundesliga, DFB Pokal, dan beberapa turnamen minor lainnya.

1405671556220836696
1405671556220836696

Sebagai orang Belanda sejati, Meneer Van Gaal tentu saja pengusung sepak bola menyerang nan atraktif. Tim yang ia latih biasanya tidak sekadar mengejar hasil akhir tapi sekaligus menyuguhkan permainan menghibur lewat gaya total voetball. Tidak heran jika ia biasanya merekrut sejumlah pemain Belanda di klub yang ia latih di luar negeri.

Bisa dibilang Van Gaal memiliki modal dasar yang cukup kuat untuk membangun sebuah era kesuksesan baru di United. Satu-satunya yang bisa menjadi sandungan adalah tipisnya rasa sabar dari fans maupun manajemen The Red Devils. Terutama lantaran bayang-bayang kegemilangan rezim Ferguson masih mendekam erat di alam pikir Manchunian. Ekspektasi terhadap Van Gaal bisa lebih tinggi jika fans berharap MU bisa bermain seapik timnas Belanda di PD 2014 kemarin.

Di tengah ketatnya Premier League sekarang, fans dan manajemen Setan Merah hanya harus sedikit lebih bersabar dan tetap memberi dukungan pada pelatih, apapun kondisinya. Jika tidak, mereka hanya akan terus terjebak dalam lingkaran setan gonta-ganti pelatih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun