Louis van Gaal resmi menjadi pelatih Manchester United mulai musim 2014/2015. Pertanda era baru akan dimulai atau jangan-jangan mengekor nasib David Moyes?
Sejatinya, siapapun sulit menjadi pelatih United pascamundurnya Sir Alex Ferguson. Menjadi juru taktik di Old Trafford artinya harus siap untuk dibanding-bandingkan dengan Sir Alex yang sarat prestasi di MU. Moyes yang sepanjang karirnya tak pernah menukangi tim besar cukup kelimpungan menghadapi tekanan di Theatre of Dream. Van Gaal seharusnya tidak mengalami kejadian serupa. Pengalaman dan deretan prestasinya di Ajax Amsterdam, Barcelona dan Bayern Muenchen menjadi modal berharga.
Kalau acuannya prestasi, Van Gaal tidak pantas minder. Hampir semua trofi di kompetisi yang klubnya ikuti pernah ia raih, mulai dari juara Eredivisie (3x dengan Ajax, 1x dengan AZ Alkmaar), KNVB Cup, Liga Champions, Piala UEFA, Piala Super Eropa, Piala Interkontinental, La Liga, Copa del Rey, Bundesliga, DFB Pokal, dan beberapa turnamen minor lainnya.
Sebagai orang Belanda sejati, Meneer Van Gaal tentu saja pengusung sepak bola menyerang nan atraktif. Tim yang ia latih biasanya tidak sekadar mengejar hasil akhir tapi sekaligus menyuguhkan permainan menghibur lewat gaya total voetball. Tidak heran jika ia biasanya merekrut sejumlah pemain Belanda di klub yang ia latih di luar negeri.
Bisa dibilang Van Gaal memiliki modal dasar yang cukup kuat untuk membangun sebuah era kesuksesan baru di United. Satu-satunya yang bisa menjadi sandungan adalah tipisnya rasa sabar dari fans maupun manajemen The Red Devils. Terutama lantaran bayang-bayang kegemilangan rezim Ferguson masih mendekam erat di alam pikir Manchunian. Ekspektasi terhadap Van Gaal bisa lebih tinggi jika fans berharap MU bisa bermain seapik timnas Belanda di PD 2014 kemarin.
Di tengah ketatnya Premier League sekarang, fans dan manajemen Setan Merah hanya harus sedikit lebih bersabar dan tetap memberi dukungan pada pelatih, apapun kondisinya. Jika tidak, mereka hanya akan terus terjebak dalam lingkaran setan gonta-ganti pelatih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H