Etiket kerja merupakan sekumpulan tatacara yang menjadi landasan anggota organisasi untuk berperilaku/bersosialisasi dalam lingkungan tempat kerja. Etiket ini melekat dalam keseharian kerja karyawannya ketika beraktivitas baik dalam maupun di luar organisasi. Oleh karena itu etiket kerja memiliki pengaruh yang signifikan dalam membangun image perusahaan.
Budaya kerja dalam suatu organisasi dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya yaitu faktor sosial. Hal itulah yang membuat bervariasinya budaya kerja dari beberapa tempat. Dengan adanya budaya organisasi yang sehat maupun tidak sehat ini, tentunya memberikan dampak bagi kinerja karyawan dalam perusahaan.
Disamping itu, Singapura merupakan salah satu negara yang dikenal dengan tingginya tingkat produktivitas warganya. Sedangkan secara keseluruhan, Indonesia masih dapat dikatakan kalah saing dengan negara tetangga tersebut. Bagaimanakah budaya kerja Singapura ini hingga bisa mendapat title tersebut? Apa yang membedakannya dengan kinerja Indonesia?
Fase Kerja Yang Cepat
      Karyawan-karyawan yang bekerja di Singapura sangat menghargai waktu, sehingga mereka menganut prinsip kedisiplinan dan kecepatan dalam segala aspek pekerjaannya. Permasalahan kerja biasanya akan diproses pada hari yang sama dalam selang waktu beberapa jam dan diselesaikan dalam hari yang sama pula. Misalnya, jika ada pengajuan peminjaman dana perusahaan (loan) oleh customer dengan nominal SGD 200.000,00, pengajuan tersebut akan diproses secepat mungkin dalam kurun waktu 3 jam, dan customer akan mendapat kabar di-approve atau tidaknya pengajuannya tersebut. Sehingga customer yang berhasil di-approve akan mendapatkan dana pinjamannya pada hari itu juga.
      Selain itu, pemanfaatan waktu dengan efektif juga dapat dilihat dalam penyelengaraan rapat. Rapat kerja biasanya diadakan seringkas mungkin dengan durasi paling lama 15 menit, yang mana akan dimulai sesuai dengan jam yang telah ditentukan tanpa menunggu kelengkapan anggota.
      Di lain sisi, Indonesia memiliki gaya kerja yang berbeda dengan Singapura. Mayoritas lingkungan kerja di Indonesia memiliki tempo yang lebih santai, sehingga berefek pada produktivitas kerja karena kurangnya rasa kompetitif dalam lingkungan kerja.
Cara Berkenalan
      Kartu nama memiliki peranan penting di Singapura karena akan diberikan kepada seseorang dalam pertemuan pertama mereka. Ada juga tata krama dalam memberikan kartu nama, yaitu diberikan menggunakan kedua tangan sebagai suatu bentuk penghormatan, dengan bagian tulisan nama dalam kartu nama mengarah pada sang penerima. Ada juga etika dalam menerima kartu nama tersebut, yaitu dengan melihat sekilas isi dari kartu nama yang diberikan tersebut, yang setelah itu diletakkan di atas meja dengan menghadapkan bagian isi kartu nama ke atas selama pertemuan tersebut.
      Selain itu, biasanya orang Singapura akan berjabat tangan dalam suatu pertemuan bisnis. Hal ini sama dengan orang Indonesia, dimana seseorang juga akan menjabat tangan lawan bicara sambal mengucapkan salam dalam pertemuan pertamanya.
Trust Your Employee
      Pekerja-pekerja di Singapura umumnya diberikan kepercayaan baik itu bekerja secara jarak jauh (Work From Home) maupun bekerja langsung dari kantor (Work From Office). Para karyawan diberikan kebebasan cara bekerja selama pekerjaannya dapat siap dengan baik dan tepat waktu.
Beban Kerja
      Kejelasan jobdesc sangat penting agar dapat mengetahui kewajiban masing-masing karyawan. Namun, tidaklah jarang dalam suatu perusahaan di Indonesia masih memiliki ketidakjelasan dalam penyampaian jobdesc pada karyawan, yang berujung karyawan mengerjakan tuags-tugas yang tidak termasuk dalam kewajibannya tanpa mendapatkan pembayaran tambahan yang sepadan.
      Permasalahan tersebut diatasi dengan baik di Singapura, karena dengan adanya peraturan yang tegas dan pihak perusahaan yang mengatur jobdesc setiap karyawan dengan baik untuk memastikan semua orang dibagikan beban pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya dan diberi upah yang sesuai dengan kinerjanya.
Demikianlah  beberapa contoh dari budaya kerja Singapura yang mengungguli negara kita, Indonesia. Namun dengan itu tidak berarti perusahaan Indonesia akan selalu kalah saing dengan perusahaan luar negeri. Munculnya perusahaan-perusahaan startup mendorong sektor ekonomi Indonesia ke tingkatan yang lebih baik dari sebelumnya, serta melaihrkan budaya-budaya kerja baru yang mampu memberikan efek positif bagi budaya kerja dalam negeri.
Daftar PustakaÂ
Lelaki Ini Dedah Budaya Kerja Di Singapura. Tak Sangka Begini Rupanya! | TRP (therakyatpost.com)
Efek Budaya di Singapura Terhadap Kultur Bekerja | Hamdhani-Blog (hamdhanialamin.blogspot.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H