Dan yang terakhir adalah, pentingnya transformasi budaya lembaga yang adaptif dan inovatif serta mampu mengembangkan pesantren sebagai lembaga pendidikan yang dapat menyongsong bonus demografi 2045.
Kesimpulan
Pesantren memiliki peran penting dalam memaksimalkan peluang yang ditawarkan oleh bonus demografi yang akan terjadi pada tahun 2045. Sebagai lembaga pendidikan tradisional terbesar di Indonesia, pesantren berpotensi menghasilkan SDM unggul yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi pasca masa bonus demografi. Untuk mempersiapkan hal tersebut, diperlukan perencanaan strategis matang di lembaga pesantren.Â
Beberapa hal penting yang perlu dilakukan meliputi menganalisis kondisi internal dan eksternal, merumuskan visi dan misi baru, meningkatkan kualitas pendidikan berbasis keahlian dan karakter, mengembangkan kurikulum yang relevan, meningkatkan kompetensi pendidik, mempererat kerja sama dengan berbagai pihak, dan menyediakan fasilitas pendidikan di era saat ini.
Dengan adanya inovasi pada perencanaan strategis seperti di atas, diharapkan pesantren dapat memanfaatkan bonus demografi 2030-2045 sebagai peluang untuk meningkatkan peran dan kualitas pendidikan. Pesantren diharapkan mampu bersaing dan memenuhi kebutuhan santri sesuai dengan tuntutan masa depan.Â
Pemanfaatan bonus demografi akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi lewat pendidikan berkualitas yang dihasilkan oleh pesantren. Dengan demikian, pesantren dapat terus berperan aktif dalam membangun karakter bangsa Indonesia yang adaptif dan berdaya saing global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H