Dunia sedang menghadapi pandemi Covid-19 yang memiliki dampak yang sangat besar bagi masayarakat dunia tak terkecuali masayarakat Indonesia. Adanya Covid-19 menghantarkan masyarakat kedalam bentuk perubahan baik dalam bidang sosial budaya , kesehatan, ekonomi dan lain sebagainya.Â
Perubahan negatif atau buruk disini memang cenderung sangat terlihat karena banyak sekali dampak buruk yang diakibatkan karena Covid-19 ini. Dari bidang kesehatan dimana masyarakat dunia terancam kesehatannya karena virus ini karena resiko kematian dapat terjadi. Dari bidang ekonomi dampak dari adanya Covid-19 mengabitkan perekonomian terpuruk dimana konsumsi masyarakat menurun sehingga berakibat pada penurunan pertumbuhan ekonomi.Â
Kemudian dari bidang sosial budaya sangat jelas terlihat perubahannya dimana masyarakat membatasi kegiatan interaksi langsung dan dilakukan secara online , namun dirasa hal tersebut tidak terlalu efektif seperti saat tatap muka satu sama lain. Disamping itu Covid-19 ternyata membawa perubahan yang positif perubahan dalam hal digitalisasi terutama dalam digitalisasi ekonomi.
 Digitalisasi Ekonomi di era sekarang telah terlihat nyata seiring dengan berkembangnya teknologi dan informasi, dimana kegiatan yang mengandalkan teknologi sangat memberikan dampak perecepatan karena waktu yang efisien serta hasil yang memuaskan. Efisiensi waktu sekarang menjadi hal yang sangat utama karena di seluruh dunia semuanya berkembang kearah percepatan dan tergolong sangat dinamis.
Diiringi dengan adanya perkembangan internet segalanya terhubung , pembagian data informasi dari jarak jauh sekalipun sangat dimungkinkan. Kegiatan perekonomian dari mulai jual beli , perdagangan , transaksi  pembayaran ,  transaksi kredit dan lain sebagainya.
Dari semua kegiatan ekonomi yang sudah dilakukan dengan cara digital maka era ekonomi sekarang telah berada pada era ekonomi digital, dimana bertransaksi atau aktivitas ekonomi dapat dilakukan secara digital baik itu dari hal sistem pembayaran seperti penggunaan instrumen pembayaran non tunai yang berbasis kartu (card based) dan electronic based sampai pada sistem penjualan online shop dan fintech.
Masyarakat kian cerdas bagaimana menyikapi sebuah bentuk perubahan digital terutama dibidang perekonomian khususnya dalam sistem pembayaran. Dalam data yang diambil dari bank Indonesia menyatakan bahwa pengguna kartu meningkat tiap tahunnya .Â
Data pengguna kartu di tahun 2020 saja setiap bulan mengalami peningkatan , khususnya pada kartu ATM dan debit yaitu pada 3 bulan terakhir sampai pada bulan oktober mengalami peninkatan, pada bulan agustus pengguna kartu ATM dan debit sebesar 192.699.379  juta orang kemudian di bulan september mengalami kenaikan sekitar 3 juta menjadi  195. 840. 193 juta dan di bulan oktober pengguna kartu ATM dan debit  meningkat cukup drastis yaitu meningkat sebanyak 4 juga menjadi 199.639.878 juta orang yang memakai.Â
Selain dari kartu ATM dan debit terdapat uang elektronik di dalam data yang ada di Bank Indonesia menyatakan bahwa jumlah uang elektronik yang beredar meningkat dari seiring berjalan nya tahun bahkan jika dibaca tiap bulan jumlah uang beredar elektronik meningkat signifikan dimana di bulan agustus 2020 jumlah uang beredar elektronik besanyak 396.142.547 juta kemudian mengalami kenaikan di bulan September menjadi 393.904.001 juta dan di bulan oktober mengalami kenaikan kembali menjadi 410.656.671 juta.
Berdasarkan data yang dijelaskan sebelumnya menunjukan masyarakat memang sudah sangat berkembang digitalisasinya terutama dalam bidang ekonomi khusunya pada sistem pembayaran.Â
Tak hanya ditandai dengan penggunaan kartu dan e money , namun juga berbagai penggunaan alat elektronik non tunai lainnya misaalnya saja e-wallet , dimana e -- wallet  merupakan alat pembayaran yang sangat gampang digunakan karena prosedur penggunaanya  nya yang mudah dimana jika kita lihat e -- wallet  seperti OVO, Dana , Gopay, Shopee pay dan lain sebagainya dapat di dapatkan melalui mengunduh aplikasi tersebut.Â