Mohon tunggu...
shellyirawan
shellyirawan Mohon Tunggu... Perawat - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hubungan Konsumsi Kopi dan Tekanan Darah: Penelitian Risiko bagi Pasien Hipertensi

16 Desember 2024   07:45 Diperbarui: 16 Desember 2024   07:17 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surabaya, 14 Desember 2024 – Hipertensi atau tekanan darah tinggi kerap dijuluki sebagai "silent killer" karena sering kali tidak menimbulkan gejala spesifik. Salah satu kebiasaan yang sering dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah adalah konsumsi kopi. Dalam sebuah penelitian terbaru, para ahli berusaha menggali hubungan antara konsumsi kopi dan tekanan darah pada pasien hipertensi. Penelitian ini menggunakan metode studi potong lintang (cross-sectional) dengan melibatkan 36 responden yang dipilih melalui teknik purposive sampling.
Menurut Nur Melizza, salah satu peneliti utama dalam studi ini, tujuan dari penelitian adalah untuk melihat apakah konsumsi kopi memengaruhi tekanan darah pasien hipertensi. "Kami ingin mengetahui lebih dalam apakah ada hubungan signifikan antara frekuensi konsumsi kopi dengan tingkat tekanan darah," ujar Nur Melizza.
Responden penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa kriteria. "Kami hanya melibatkan pasien hipertensi yang rutin mengonsumsi kopi dan bersedia menjadi responden. Mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis lain, seperti gangguan endokrin, dikecualikan," jelas Anggraini Dwi Kurnia, anggota tim peneliti.
Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang dirancang khusus, dan analisis dilakukan dengan uji statistik korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada pada kategori konsumsi kopi ringan hingga sedang, dengan mayoritas tekanan darah berada di tahap hipertensi derajat 1.
Nur Lailatul Masruroh, yang bertanggung jawab dalam analisis data, menyampaikan bahwa hasil uji Spearman menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara konsumsi kopi dan tekanan darah. "Kami menemukan koefisien korelasi positif sebesar 0,424. Ini menunjukkan bahwa semakin sering seseorang mengonsumsi kopi, semakin besar kemungkinan peningkatan tekanan darah pada pasien hipertensi," ungkapnya.
Yoyok Bekti Prasetyo, salah satu pengamat kesehatan masyarakat, menyebut hasil penelitian ini penting sebagai referensi bagi masyarakat luas. "Konsumsi kopi memang bagian dari gaya hidup, tetapi perlu diingat, pada pasien hipertensi, frekuensi konsumsi kopi yang tidak terkendali bisa berisiko meningkatkan tekanan darah," katanya.
Faqih Ruhyanudin, seorang dokter spesialis penyakit dalam, menambahkan bahwa meski kopi memiliki manfaat jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu, pada pasien dengan hipertensi, dampaknya bisa berbeda. "Kandungan kafein dalam kopi dapat memengaruhi pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, terutama jika diminum secara berlebihan," jelasnya.
Sementara itu, Erma Wahyu Mashfufa menyoroti pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait konsumsi kopi. "Banyak pasien tidak sadar bahwa kebiasaan minum kopi mereka bisa memengaruhi tekanan darah. Edukasi ini penting untuk membantu mereka mengelola hipertensi dengan lebih baik," ujar Erma.
Fitria Kusumawati, ahli gizi, menyarankan bahwa pasien hipertensi perlu mengatur pola konsumsi kopi. "Alternatif seperti kopi tanpa kafein bisa menjadi pilihan. Selain itu, menjaga pola makan dan aktivitas fisik juga penting untuk mengontrol tekanan darah," katanya.
Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa konsumsi kopi memiliki korelasi yang cukup kuat dengan peningkatan tekanan darah pada pasien hipertensi. Dengan koefisien korelasi positif 0,424, penelitian ini menegaskan perlunya perhatian terhadap pola konsumsi kopi, khususnya bagi mereka yang telah didiagnosis hipertensi.
Para peneliti berharap hasil ini dapat menjadi acuan untuk edukasi masyarakat. "Kami ingin masyarakat lebih memahami risiko konsumsi kopi yang tidak terkendali, terutama bagi pasien dengan tekanan darah tinggi. Dengan demikian, mereka bisa mengambil langkah pencegahan yang tepat," tutup Nur Melizza. Dengan meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat, diharapkan pasien hipertensi dapat lebih bijak dalam mengatur konsumsi kopi demi menjaga kualitas hidup mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun