TRAGEDI Â GEMPA & PASCA GEMPA CIANJUR DALAM PEMIKIRAN ARTHUR SCHOPENHAUER
Shelly Roslin Abineno
      Rasa nyaman dan bahagia merupakan hal yang didambakan oleh seluruh mannusia. Kondisi tersebut merupakan kondisi terhindar dari segala cobaan, bencana, kecelakaan atau kesialan. Kehidupan manusia akan merasa damai jika kehidupan mereka terhindar dari segala sesuatu yang mengancam hidup mereka. Namun, baru-baru ini tanggal 21 November 2022, sekali lagi Indonesia mendapatkan luka mendalam akibat gempa yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat.
      Gempa bumi merupakan salah satu bencana yang terjadi diluar kehendak manusia. Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi. Gempa Bumi yang berpusat di dasar laut dan menyebabkan terjadinya tsunami. Baru-baru ini tanggal 21 November 2022, sekali lagi Indonesia mendapatkan luka mendalam akibat gempa yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat.
      Dalam bencana ini terjadi berkisar pukul 13.21WIB. Gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,6 ini, menhancurkan setdaknya 8 bangunan, 310 orang meninggal dunia, lebih dari 1.000 orang mendapatkan luka non-fatal, dan 20 orang menghilang. Bencana ini mengharuskan lebih 58. 000 orang mengungsi dan gempa ini dirasakan hingga Bandung, DKI Jakarta, Tanggerang, Rangkasbitung dan Lampung.
      Dilansir dari CBNC Indonesia, penyebab terjadinya gempa ini menurut Ahli geologi Awang Harun Satyana ada empat. Pertama, pusat gempa dangkal (10 km) sehingga energinya lebih kuat mengguncang permukaan. Kedua, wilayah lereng-kaki gunung secara topografi bukan area yang stabil bila terlanda gempa dapat memicu longsor terjadi. Ketiga, tanah berasal dari pelapukan endapan gunung api berumur muda yang belum cukup terkonsolidasi sehingga energi gempa tidak segera hilang tetapi pelan-pelan bergetar bahkan menguat (amplifikasi) di permukaan. Keempat, konstruksi bangunan tidak tahan gempa seperti pada umumnya rumah-rumah dibangun apalagi di wilayah perkampungan.
      Gempa ini memungkinkan terjadinya gempa susulan lebih dari 236 kali. Hal ini membuat ketakutan dimasyarakat karena hal ini merupakan hal yang diluar kendali manusia. Selain itu kerusakan yang dialami menggangu psikologi masyarakat Cianjur karena kehilangan materi bahkan keluarga yang menjadi korban akibat tragedi ini. Kecemasan ini juga dapat menyebabkan trauma mendalam sehingga kestabilan emosi masyarakat.
KEBIJAKSAAN HIDUP DALAM ARTHUR SCHOPENHAUER
      Dalam duka yang dialami masyarkat Cianjur, mereka dituntut untuk dapat ikhlas menghadapi kenyataan yang mereka alami. Rasa luka dan tangis yang dialami mereka harus dapat birsifat bijak dalam menyikapi seluruh kejadian tersebut. Rasa luka tersebut tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Cianjur tetapi oleh seluruh masyarakat Tanah Air.
      Dalam pemikiran Scopenhauer terdapat empat bagian tentang kebijaksanaan hidup. Pertama, filsafat yaitu segala hal yang dikejar manusia untuk mendapatkan apa yang diinginkan seperti kebahagiaan dan kenyamanan. Masyarakat Cianjur menjalani kehidupan normal seperti biasanya tanpa memikirkan segala bentuk kecelakaan yang diluar kehendak manusia.. Filsafat yang dimaksud disini adalah pengalaman dan pemikiran yang kemudian menghasilkan pengetahuan dan makna mengenai hidup. Dengan adanya kejadian ini membuat masyarakat Cianjur untuk bijak dalam menghadapi kenyataan mereka.
      Kedua, jenius yaitu bentuk tertinggi dalam pengetahuan. Jenius memampukan seseorang untuk bertindak dengan kehendak diri sendiri dalam menyikapi masalah yang dihadapi. Msayarakat Cianjur dalam hal ini adalah masyarakat yang mampu mengontrol kepentingan, keinginan dan tujuannya sendiri. Kejadian gempa yang di alami membuat masyarakat dituntut untuk beradaptasi dengan lingkungan pasca gempa. Jenius membuat pemikiran seseorang akan berbeda dari kebanyakan masyarakat dan mereka lebih menutup diri. Kejadian ini membuat mereka harus bersama-sama, menyatukan pikiran dengan bijak unutk menghadapi keadaan pasca gempa.