Mohon tunggu...
Shellomitha Risqianti Utomo
Shellomitha Risqianti Utomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia

Hobi membaca dan membuat karangan tulisan. Saya memiliki kepribadian yang unik, disaat tugas dari kampus telah selesai, saya menuangkan rasa kebosanan saya dengan membaca buku dan menulis. Topik yang menarik bagi saya tentang pendidikan. Saya harap dengan bergabungnya saya di sini dapat bermanfaat bagi orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik di Laut China Selatan

12 Maret 2024   14:00 Diperbarui: 12 Maret 2024   14:02 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konflik di Laut China Selatan antara China dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya, seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei Darussalam, telah berlangsung cukup lama dan menjadi ancaman serius bagi kedaulatan Indonesia. Indonesia tidak terlibat langsung dalam sengketa wilayah di Laut China Selatan, namun konflik tersebut dapat mempengaruhi kedaulatan Indonesia dalam beberapa aspek.

Pertama, terdapat risiko pelanggaran wilayah perairan Indonesia oleh pihak-pihak yang terlibat konflik. Hal ini dapat mengancam kedaulatan Indonesia atas wilayah perairan dan sumber daya alamnya. Sebagai contoh, pada tahun 2016, sebuah kapal nelayan China ditangkap oleh otoritas Indonesia karena melakukan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Natuna, yang merupakan bagian dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia (Sumber: [https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2016/03/160321_indonesia_natuna_china]).

Kedua, konflik di Laut China Selatan dapat menyebabkan ketegangan politik dan militer di kawasan Asia Tenggara, yang dapat mempengaruhi stabilitas keamanan di wilayah tersebut. Hal ini berpotensi mengganggu jalur pelayaran internasional yang melewati perairan Indonesia, seperti Selat Malaka dan Selat Sunda, yang merupakan jalur perdagangan vital bagi Indonesia dan negara-negara lain (Sumber: [https://www.cnbcindonesia.com/news/20200719141948-4-174753/ancaman-konflik-laut-china-selatan-terhadap-kedaulatan-ri]).

Ketiga, konflik di Laut China Selatan dapat memicu persaingan kekuatan besar seperti China, Amerika Serikat, dan negara-negara lain yang memiliki kepentingan di kawasan tersebut. Hal ini dapat membawa implikasi geopolitik yang lebih luas bagi Indonesia, seperti tekanan untuk memihak salah satu pihak dalam konflik tersebut (Sumber: [https://www.thejakartapost.com/academia/2020/07/20/the-south-china-sea-dispute-and-indonesias-stance.html]).

Oleh karena itu, Indonesia perlu terus menjaga kedaulatan dan integritas wilayahnya, serta mendorong penyelesaian damai konflik di Laut China Selatan melalui diplomasi dan mekanisme hukum internasional yang ada. Indonesia juga perlu meningkatkan kekuatan pertahanan maritimnya untuk menghadapi kemungkinan ancaman terhadap kedaulatannya di perairan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun