Mohon tunggu...
Shella Widia Arum
Shella Widia Arum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sriwijaya

Program studi Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Hobi : Membaca dan bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Breaking Boundaries: Kesetaraan Gender di Dunia Pendidikan dan Dunia Pekerjaan

11 Maret 2024   10:20 Diperbarui: 11 Maret 2024   10:43 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kesetaraan gender dianggap pilar utama untuk kemajuan dan keberlanjutan masyarakat, memungkinkan pemanfaatan penuh potensi manusia tanpa memandang jenis kelamin. Perjalanan menuju kesetaraan dihadang oleh norma sosial dan diskriminasi gender, membutuhkan pendidikan dan kesadaran masyarakat sebagai alat untuk mengubah mindset dan meruntuhkan stereotip.

Kesetaraan gender erat terkait dengan kesejahteraan masyarakat, khususnya melalui pemberdayaan perempuan di sektor pendidikan dan kesehatan. 

Masalah ketidaksetaraan gaji dan peluang karier di dunia pekerjaan menjadi fokus, kesetaraan gender membutuhkan lebih dari sekadar kebijakan di tempat kerja, budaya perusahaan juga harus mendukung dan menghargai kontribusi setiap individu tanpa memandang gender. Langkah-langkah konkret seperti penghapusan disparitas gaji, program mentoring inklusif, dan transparansi dalam pengambilan keputusan organisasi diusulkan sebagai upaya untuk mencapai kesetaraan. dengan diperlukannya kebijakan perusahaan yang mendukung kesetaraan untuk meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja.

Dalam pendidikan, kesetaraan gender dianggap sebagai fondasi penting untuk masyarakat berdaya saing dan berkeadilan. Partisipasi perempuan di semua tingkatan pendidikan meningkat, dan pendidikan diakui sebagai alat untuk merubah norma sosial, dengan sekolah sebagai agen perubahan. Implementasi kebijakan guru dan staf sekolah yang mendukung kesetaraan gender menjadi langkah kunci dalam membentuk masyarakat inklusif dan adil.

Kesetaraan gender dalam pendidikan bukan hanya tentang memberikan hak yang setara, melainkan juga menciptakan lingkungan inklusif yang mendukung pengembangan potensi setiap individu tanpa memandang jenis kelamin. Akhirnya, kesetaraan gender dilihat sebagai upaya untuk menghilangkan ketidaksetaraan struktural dan menciptakan lingkungan dinamis dan inklusif bagi generasi mendatang.

Di arena profesional, kesetaraan gender membuka pintu untuk keberagaman ide, bakat, dan perspektif, menciptakan lingkungan yang lebih inovatif dan responsif terhadap perubahan. Perempuan dan laki-laki harus diberi peluang yang sama untuk berpartisipasi dan maju dalam karier mereka, tanpa terbebani oleh stereotip gender yang membatasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun