Mohon tunggu...
shella sherlyna
shella sherlyna Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengatasi Krisis Sumber Daya Air dengan Teknologi Inovatif untuk Kehidupan yang Lebih Layak

10 September 2024   22:31 Diperbarui: 10 September 2024   22:34 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Permasalahan ketersediaan air bersih di Indonesia merupakan salah satu tantangan yang paling signifikan dalam bidang teknologi dan sains. Negara kepulauan ini, dengan beribu wilayah dan berbagai kultur, menghadapi serangkaian masalah yang kompleks dalam mengatur dan memastikan akses warga negara tentang air bersih. Artikel ini akan menganalisis perkara ketersediaan air bersih di Indonesia, mengenali asal perkaranya, serta memberikan  penyelesaian  untuk menangani perkara ini.

Pertama-tama, perlu dipahami bahwa air sangat penting bagi keberlangsungan hidup makhluk hidup yang tidak ternilai harganya. Meskipun Indonesia mempunyai banyak sumber daya air, tantangan dalam mengatur dan memastikan akses warga negara tentang air bersih masih ada. Salah satu persoalan utama terkait ketersediaan air bersih adalah akses terbatas yang dihadapi oleh mayoritas warga negara. Banyak wilayah di Indonesia, terutama di pedesaan, masih kesusahan memperoleh akses air bersih. Air yang diakses oleh warga di sejumlah wilayah mungkin bersumber dari air yang kotor atau tidak aman untuk diminum, sehingga memicu banyak penyakit.

Selain akses terbatas, kualitas air yang buruk juga merupakan masalah serius. Pencemaran air dari pembuangan sisa industri, pertanian, dan domestik telah membayahakan kualitas air di banyak daerah di Indoneisa. Masalah tersebut tentu menyebabkan penurunan mutu hidup dan penyakit bagi warga yang terdesak mengonsumsi air yang kotor. Kadar air yang kotor dominan berasal dari limbah yang dibuat manusia. Keadaan kadar air yang kotor mampu memicu banyak penyakit pada warga apabila tidak segera di tindak lanjuti.

Ketidakseimbangan akses juga merupakan faktor yang signifikan. Banyak daerah yang memiliki akses ke air bersih yang jauh lebih layak dibanding daerah lainnya. Sebagian penyebabnya yaitu kurang memadainya infrastruktur dan terbatasnya faktor produksi. Maka dari itu, harus dilakukan upaya lebih serius dan jelas agar dapat meningkatkan sumber infrastruktur air untuk memastikan bahwa semua masyarakat perlu memiliki akses yang sama terhadap air bersih di indonesia.

Hasil penelitian Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2020 mengatakan bahwa tujuh dari sepuluh tempat tinggal di Indonesia menggunakan air minum yang tercampur kuman. Minimnya ketersediaan air bersih di permukaan menjadikan air tanah sebagai penunjang kebutuhan air bersih untuk para warga. Kurang lebih  80% kebutuhan air bersih rakyat tepatnya di kawasan urban, pusat industri dan pemukiman padat bersumber dari air tanah. Sementara itu Direktorat Geologi Tata Lingkungan dan Kawasan Pertambangan menyebutkan air tanah mengalir di dalam akuifer membutuhkan rentang waktu sampai ribuan tahun tergantung jaraknya dan model batuannya. Karena itu, meski air tanah bisa perbaharui, namun apabila dibandingkan dengan masa hidup manusia, air tanah bisa juga dikelompokkan ke dalam kategori tidak bisa diper

Ancaman pokok lainnya yang berhubungan dengan pemanfaatan air tanah berlebihan akan memicu penyusutan muka air tanah (land subsidence) yang menyebabkan kota-kota di pesisir Indonesia terancam tenggelam. Oleh karena itu, perlu diadakannya pengelolaan air yang lebih benar, bijaksana, dan berkelanjutan untuk mensejaterakan masyarakat serta untuk mengantisipasi timbulnya penyakit-penyakit yang dapat membahayakan manusia.

Menangani kekurangan air yang menyeruak pada berbagai sudut bumi menjadikan seluruh golongan diminta untuk berupaya membangun penyelesaian. Tanpa mengecualikan penyelesaian yang dipadukan dengan kemajuan teknologi. Ahli teori politik John Dryzek menyatakan, perubahan manusia adalah salah satu penyelesaian untuk menangani masalah lingkungan, termasuk kekurangan air. Pada dasarnya air memang permasalahan global, tetapi dengan adanya inovasi teknologi, kita dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air dan memastikan kualitas air yang lebih baik.

Salah satu solusi yang sangat potensial untuk menghadapi krisis air ini adalah dengan menggunakan teknologi yang inovatif yaitu teknologi desalinasi dan filtrasi. Teknologi desalinasi, yaitu teknik pengubahan air laut menjadi air tawar yang baik untuk dikonsumsi, telah berkembang menjadi sangat efisien dan efektif dalam beberapa dekade terakhir.

Pertama-tama, mari kita lihat bagaimana teknologi desalinasi bekerja. Proses desalinasi air laut umumnya memanfaatkan teknik osmosis terbalik (Reverse Osmosis atau RO). Dalam metode ini, air laut yang masuk ke dalam sistem desalinasi terlebih dahulu dilakukan pretreatment untuk membelah partikel-partikel padat, dimana partikel-partikel tersebut telah mengalami suspensi, membuat stabil kandungan dalam potensial hidrogen, dan juga memperbanyak inhibitor untuk mengatur scale akibat senyawa kimia di dalam air. Setelah itu, pemompaan dilakukan pada saat air melalui pretreatment agar tekanan meningkat sehingga tepat dengan membran RO. Membran RO ini kemudian memisahkan air dari garam dan mineral dengan cara membiarkan air tawar melewati membran sementara garam dan mineral tertahan. Akhirnya, air yang telah melewati membran RO dialirkan ke sistem distribusi setelah melalui post-treatment untuk menyesuaikan kembali kadar pH air sebelum dikonsumsi.

Teknologi desalinasi bukan hanya efektif dalam mengubah air laut menjadi air tawar, tetapi juga memiliki beberapa kelebihan lain. Pertama, teknologi ini tidak terbatas oleh lokasi geografis. Karena itu, negara-negara kepulauan seperti Indonesia memiliki peluang besar untuk memanfaatkan teknologi ini untuk mengatasi krisis air bersih. Selain itu, desalinasi juga dapat menjadi penyelesaian untuk para korporasi di lepas pantai dan susah mencari air tawar untuk digunakan. Maka dari itu perlu teknologi desinalisasi agar korporasi tersebut mempunyai sumur air sendiri yang bisa digunakan sewaktu-waktu dan tidak bergantung dengan pasokan air tawar di daratan. Penting untuk mengembangkan teknologi desalinasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, seperti menggunakan membran filtrasi berbasis graphene yang bisa membuat energi menjadi lebih hemat sebesar 15% dari pengolahan air laut dan 50% dari pengolahan air payau.

Meskipun belum ada kasus besar penggunaan teknologi desalinasi di Indonesia, namun potensi pengembangannya sangat besar. Dengan mengatasi berbagai tantangan yang ada, teknologi desalinasi dapat menjadi solusi untuk mengatasi kekurangan air bersih di Sebagian wilayah di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun