Mohon tunggu...
Inovasi

Peran Baik Internet dalam Dunia Jurnalisme

31 Maret 2017   19:40 Diperbarui: 1 April 2017   06:36 1489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tiisetso360.blogspot.com

Siapapun bisa menjadi citizen journalist

Internet membuat semua orang yang memiliki koneksi internet dapat dengan mudah mengakses informasi. Bahkan, semua orang agaknya bisa menjadi “jurnalis” dengan memberitakan sebuah kejadian di suatu tempat di sekitar mereka. Hal ini biasa disebut dengan citizen journalism. Citizen journalism merupakan sebuah sebutan di mana seorang masyarakat biasa dapat menjadi seorang jurnalis dengan membuat dan bahkan menyebarkan informasi. Padahal seperti yang kita tahu, tugas untuk mencari, membuat, dan menyebarkan berita adalah pekerjaan seorang profesional bernama jurnalis. Tentu, berita yang dihasilkan oleh citizen journalismakan berbeda dengan jurnalis pada umumnya karena mayoritas citizen journalism belum mengetahui dasar-dasar dalam pembuatan berita.

Tentu sebagi sebuah fenomena, citizen journalism ibarat dua belah mata pisau yang bertolak belakang. Di satu sisi, munculnya citizen journalismdapat menjadi keuntungan tersendiri bagi sebuah media karena mendapatkan berita dari masyarakat, namun di sisi lain, kualitas berita citizen journalism haruslah benar-benar diperhatikan. Karena, tidak semua hal bisa sepatutnya dijadikan berita. Seorang citizen journalism haruslah benar-benar mengerti apa yang akan mereka beritakan dan memperhatikan etika-etika jurnalistik.

Agaknya saat ini keberadaan citizen journalism tidak lagi dipandang sebelah mata. Beberapa stasiun televisi bahkan meyediakan ruang khusus untuk citizen journalism yang ingin membagikan hasil berita mereka di TV. Keberadaan citizen journalism bisa jadi menjadi suatu keuntungan tersendiri untuk sebuah media. Dengan berita atau liputan yang dikirimkan oleh masyarakat, media sangat terbantu mendapatkan bahan untuk disiarkan dalam acara mereka. Salah satu stasiun televisi yang memiliki minat cukup besar dalam mengembangkan citizen journalism adalah NET TV. Dengan slogan “Everybody can be a journalist”, NET TV memiliki laman netcj.co.id. NET Citizen Journalist merupakan sebuah media sosial yang memungkinkan masyarakat untuk berbagi informasi dan berita karya mereka sendiri. 

Yang menarik dari NET CJ adalah sistem poin yang bisa dikumpulkan oleh member yang bergabung. Poin yang terkumpul menunjukkan keaktifan member, setiap harinya, video yang terpilih akan tayang di NET TV dan akan mendapatkan bonus poin dan hnorarium berupauang tunai. Sedangkan video yang tidak tayang di NET TV namun memiliki konten yang sesuai dengan jurnalisme, akan tetap ditampilkan di laman NET CJ. Adapun berdasarkan iformasi yang saya dapat, honorarium yang diberikan untuk setiap karya yang tampil di TV bisa mencapai dua ratus lima puluh ribu sampai dengan satu juta rupiah. Tentu pedapatan yang lumayan untuk seseorang yang memiliki hobi dan minat pada dunia jurnalistik.

untitled-58ca908b729373492f0e2a8b.png
untitled-58ca908b729373492f0e2a8b.png
Dalam tugasnya, seorang jurnalis haruslah bekerja dengan berpedoman pada kode etik. Hal ini ditujukan agar berita yang mereka buat sesuai fakta dan benar-benar terjadi. Karena ketika sebuah berita dilemparkan ke masyarakat, maka akan menjadi konsumsi masyarakat yang tidak ada batasnya. Masyarakat akan dengan cepat menangkap informasi yang mereka dapatkan dari berita tersebut. 

Jika pemberitaan di media tidak sesuai dengan yang terjadi sebenarnya, maka akan terjadi simpang siur di kalangan masyarakat dan bahkan menimbulkan perselisihan. Maka dari itu, seorang jurnalis haruslah memegang tegus pedoman dan kode etik dalam setiap peliputan. Ini juga seharusnya dapat berlaku bagi citizen journalism.Kode etik yang berlaku dalam dunia jurnalisme haruslah bisa menjadi dasar seorang citizen journalist dalam membuat sebuah berita.

Di akhir tulisan saya mengenai jurnalisme online ini saya hanya bisa berharap, banjir informasi yang ada saat ini sudah selayaknya disikapi dengan bijak. Sebagai seorang jurnalis, hendaknya harus selalu mengedepankan kode etik dan aturan yang berlaku saat menulis berita. Agar berita yang mereka buat sesuai dengan fakta di lapangan dan tidak menimbulkan salah tafsir. Sebagai seorang pengkonsumsi berita juga sudah selayaknya kita membekali diri kita dengan literasi media. Karena, informasi yang kita terima haruslah kita pilah dan pilih, mana berita yang benar, dan mana berita bohong atau hoax.

Referensi:

Creeber, G. and Martin, R., (ed)., 2009. Digital Cultures: Understanding New Media, BerkshireEngland: Open University Press

Lister, M., et al. (2009). New Media: a critical introduction.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun