Mohon tunggu...
shella rachmawaty
shella rachmawaty Mohon Tunggu... Lainnya - Dimana bumi dipijak langit di jungjung

Shella Rachmawaty

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menilik Keberagaman Sosial, Budaya, Ekonomi dan Politik dalam Lingkup Pendidikan di Indonesia

7 Juni 2024   20:41 Diperbarui: 7 Juni 2024   21:07 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada pembelajaran kali ini, saya ingin berbagi refleksi mengenai topik yang menarik, yaitu tentang keberagaman sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam konteks pendidikan di Indonesia. Sebelum memulai proses pembelajaran, saya memiliki asumsi bahwa kita akan membahas pandangan umum mengenai faktor-faktor ini dan bagaimana keterkaitannya dengan dunia pendidikan.

Namun, seiring dengan berjalannya alur pada pembelajaran kali ini ketika memasuki alur eksplorasi konsep, saya menyadari bahwa topik ini jauh lebih mendalam daripada yang saya perkirakan. Saya belajar betapa pentingnya memahami peran sejarah pendidikan Indonesia, dari masa kolonial hingga pasca-kemerdekaan, dalam membentuk sistem pendidikan saat ini. 

Selain itu, teori sosiokultural memberikan wawasan baru tentang bagaimana pendidikan harus responsif terhadap keberagaman peserta didik. Negara Indonesia dengan yang memiliki kemultikulturalan yang tentunya hal ini menjadi kebanggan dan kekayaan negara, selarasa dengan hal tersebut pendidikan menjadi bagian dari semangat untuk memupuk pemahaman, toleransi, dan kerjasama lintas budaya di antara generasi muda.

Kemudian kolaborasi dengan rekan-rekan sekelas juga memberikan wawasan berharga. Kami menyoroti pentingnya memperhitungkan perbedaan latar belakang peserta didik dalam merancang pembelajaran yang inklusif dan responsif. Diskusi kami juga menekankan perlunya kerja sama dan komunikasi dalam memahami materi secara mendalam. 

Melalui proses demonstrasi kontekstual, saya semakin yakin bahwa faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik saling terkait dan memengaruhi pendidikan secara menyeluruh. Hal ini memperkaya pemahaman saya tentang kompleksitas dunia pendidikan.

Saat ini, saya memahami pentingnya memperhatikan faktor-faktor tersebut dalam pendidikan di Indonesia, serta bagaimana teori sosiokultural, seperti konsep alat psikologis dan mediasi, dalam merancang pendekatan pembelajaran yang inklusif dan efektif. Maka dari itu, saya menyadari bahwa masih banyak hal yang perlu dipelajari lebih lanjut. 

Saya ingin memahami strategi konkret untuk menerapkan konsep-konsep ini dalam praktik pembelajaran, serta cara mengatasi tantangan dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif.

Selain itu, topik ini memiliki korelasi yang kuat dengan mata kuliah sebelumnya, seperti filosofi pendidikan pada pembahasan "Perjalanan Pendidikan Indonesia", prinsip pengajaran dan asesmen pada topik "Pembelajaran Tanggap Budaya", Perkembangan peserta didik mengenai pembaahsan "Mengenal Peserta didik", dan pembelajaran sosial emosional pada ulasan mengenai 5 komponen CASEL. Semua ini memberikan pandangan yang lebih holistik tentang dunia pendidikan.

Pembelajaran ini juga membantu mempersiapkan saya sebagai seorang guru untuk menghadapi keberagaman peserta didik dan menerapkan pendekatan pembelajaran yang inklusif. Meskipun tantangan yang saya hadapi dalam memahami topik kali ini yakni terkait dengan adaptasi saya dalam penjadwalan menjadi kenyataan, saya yakin bahwa dengan manajemen waktu yang baik, saya bisa mengelola materi dengan optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun