Mohon tunggu...
Shella Nirmala Putri Supandi
Shella Nirmala Putri Supandi Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate

Saya merupakan seorang fresh graduate dengan title lulusan terbaik pertama di prodi ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2024 dengan IPK 3.97. Saya senang belajar hal baru dan berorientasi pada detail serta tersturuktur. Saya juga pernah tergabung dalam organisasi Youthpreneur sebagai anggota dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik, analitis, kerja sama tim, public speaking. Dengan pengalaman akademis, telah mengembangkan keterampilan analisis data yang kuat, kemampuan dalam menyusun laporan keuangan, serta pemahaman yang baik tentang konsep ekonomi makro dan mikro, analisis ekonomi, penelitian ekonomi, serta kemampuan mengoperasikan ms. office (excel, word, power point) dan eviews.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Determinan Ekspor Crude Palm Oil (CPO) Indonesia Ke Lima Negara Tujuan Utama Tahun 2013-2022

29 September 2024   21:00 Diperbarui: 29 September 2024   21:03 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penelitian tentang ekspor sudah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya baik yang dilakukan oleh peneliti di dalam negeri maupun peneliti di luar negeri.

Penelitian yang dilakukan oleh (Ridwannulloh & Sunaryati, 2018), (Rosyadi et al., 2021), (C. J. Karlina et al., 2022) menyatakan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara PDB per kapita dengan ekspor CPO, namun penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Pratomo & Saputra, 2022) yang menyatakan justru PDB per kapita tidak berpengaruh terhadap ekspor CPO hal tersebut disebabkan karena faktor permintaan suatu barang memiliki banyak indikator yang mempengaruhinya.

(Ridwannulloh & Sunaryati, 2018), (Nurmalita & Wibowo, 2019) , (Hamzah & Santoso, 2020) melakukan penelitian yang menyatakan bahwa antara kurs dengan ekspor CPO memiliki hubungan yang negatif. Tapi hal ini bertolak belakang dengan penelitian dari (Asliyana & Setyowati, 2022), (C. J. Karlina et al., 2022), (Santosa et al., 2022) yang menyatakan bahwa kurs dengan ekspor CPO memiliki hubungan yang positif dan signifikan karena jika kurs mengalami depresiasi, yaitu nilai mata uang dalam negeri menurun terhadap mata uang asing, maka volume ekspor akan meningkat.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh (Hardianto et al., 2020), (Asliyana & Setyowati, 2022) bahwa harga internasional CPO berpengaruh positif signifikan terhadap volume ekspor minyak kelapa sawit (CPO) Indonesia dikarenakan harga minyak kelapa sawit (CPO) di pasar internasional sering mengalami fluktuasi, dan perubahan-perubahan tersebut mungkin memengaruhi jumlah ekspor CPO dari Indonesia ke pasar internasional. Dinamika ini dapat berdampak pada volume total ekspor CPO. Ketika harga suatu produk naik, jumlah produk yang ditawarkan biasanya akan meningkat, dan sebaliknya. Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh (C. J. Karlina et al., 2022), (Nuryanto & Ekasari, 2023) yang menyatakan bahwa hubungan antara harga CPO internasional dan jumlah ekspor CPO memiliki pengaruh negatif dan signifikan. Namun, penelitian yang dilakukan oleh (Nurmalita & Wibowo, 2019) menyatakan hal berbeda yang mana penelitian tersebut menyatakan bahwa harga CPO internasional berpengaruh positif tidak signifikan terhadap volume ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke negara India.

(Hamzah & Santoso, 2020),  (C. J. Karlina et al., 2022) melakukan penelitian yang menyatakan bahwa tingkat konsumsi CPO berpengaruh positif terhadap volume ekspor CPO Indonesia hal ini dapat dijelaskan bahwa jika semakin meningkat harga ekspor crude palm oil maka volume ekspor akan mengalami penurunan dikarenakan negara pengimport akan membatasi pembelian crude pam oil atau sebaliknya jika harga ekspor crude palm oil mengalami penurunan maka negara pengimpor akan meningkatkannya konsumsi crude palm oil pada negara tersebut. Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh (Ridwannulloh & Sunaryati, 2018) yang menyatakan bahwa variabel konsumsi memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor CPO Indonesia.

Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini, penulis menjelaskan konfigurasi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Oleh karena itu, kerangka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berpendapat bahwa ekspor minyak sawit dari Indonesia (variabel dependen) bergantung pada berbagai faktor, antara lain PDB per kapita lima negara tujuan, nilai tukar rupiah, harga minyak kelapa sawit internasional dan konsumsi per kapita lima negara tujuan sebagai variabel independen.

 

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN

Objek Penelitian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun