16138.5
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah
Volume ekspor minyak kelapa sawit (CPO) ke lima negara tujuan mengalami penurunan relatif pada tahun 2019. Namun, dari tahun 2020 hingga 2022, Indonesia berhasil meningkatkan volume ekspor CPO ke kelima negara tersebut, yang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Meskipun produksi minyak kelapa sawit (CPO) sepanjang tahun mengalami fluktuasi, namun tetap berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Kelima negara tujuan ekspor CPO tersebut mencakup India, Tiongkok, Pakistan, Belanda, Amerika Serikat, dan Bangladesh.
Ekspor minyak kelapa sawit memiliki arti penting bagi perekonomian Indonesia. Minyak kelapa sawit berperan sebagai penyumbang cadangan devisa Indonesia yang signifikan, sehingga menjadikan industri ini sangat penting bagi perekonomian negara. Hal ini tidak terlepas dari besarnya peran Indonesia di sektor minyak kelapa sawit (CPO) dunia. CPO singkatan dari minyak kelapa sawit, memegang peranan penting sebagai komoditas dalam dunia perdagangan internasional karena potensinya sebagai alternatif yang layak untuk sumber daya terbatas yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Bermanfaat bagi lingkungan. Crude Palm Oil (CPO) memiliki karakteristik yang berbeda dalam periode globalisasi saat ini karena produksi eksklusifnya terbatas pada tempat-tempat tertentu, khususnya daerah tropis dan subtropis tertentu, di mana dominasi pasar internasional terbentuk.
Minyak kelapa sawit merupakan komoditas ekspor utama Indonesia yang berperan penting dalam meningkatkan cadangan devisa negara. menegaskan bahwa Indonesia menempati urutan kedua, setelah Malaysia, dalam hal produksi minyak sawit, dalam hal memasok kebutuhan dunia. Tingkat produksi di Indonesia telah mengalami peningkatan yang stabil karena meningkatnya pengakuan internasional atas kualitas unggul minyak sawit Indonesia, sering dikenal sebagai CPO. Selama dekade terakhir, telah terjadi lonjakan yang signifikan baik dalam jumlah perkebunan kelapa sawit maupun luas lahan yang mereka tempati di Indonesia.
Sumber daya minyak sawit sangat penting untuk kesehatan masyarakat di India, China, Pakistan, Amerika Serikat, dan Bangladesh karena sangat membantu mengatasi defisiensi nutrisi dan ketahanan pangan. Selain itu, peran minyak sawit semakin meningkat di industri India yang tidak berhubungan dengan makanan, seperti biofuel, kosmetik, deterjen, dan aplikasi industri. Minyak sawit tidak hanya digunakan untuk membuat minyak goreng, sekarang pemerintah mengembangkan minyak sawit menjadi biodiesel, yang merupakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Di tengah kelangkaan energi fosil yang semakin meningkat, minyak sawit Indonesia memainkan peran penting dalam menjamin ketahanan energi secara global.
India, China, Pakistan, Amerika Serikat, dan Bangladesh adalah negara-negara yang paling banyak membeli minyak kelapa sawit dari Indonesia, dan mereka juga termasuk tujuan utama ekspor CPO Indonesia pada tahun 2022.
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Teori Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional bergantung pada kerja sama antara dua negara atau lebih untuk memenuhi kebutuhan semua pihak yang terlibat. Kerjasama atau pengaturan ekonomi antara individu atau entitas yang tinggal di negara yang berbeda dapat mengambil berbagai bentuk, termasuk interaksi individu-ke-individu, individu-ke-pemerintah, atau pemerintah-ke-pemerintah. Pengaturan yang beragam ini menawarkan dimensi ekstra dan dapat disusun dengan berbagai cara. Dalam menentukan apakah ekspansi ekonomi domestik mengalami kemajuan atau tidak, perdagangan internasional merupakan indikasi yang berguna. Mengimpor dan mengekspor adalah dua kegiatan utama yang dilakukan di sana. Tindakan pengadaan barang dan jasa dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dapat dikategorikan sebagai impor, sedangkan tindakan menjual barang dan jasa ke suatu negara untuk memenuhi kebutuhannya dapat dikategorikan sebagai ekspor.
Ekspor