Mohon tunggu...
Shella Aurelia Adriana
Shella Aurelia Adriana Mohon Tunggu... Lainnya - Shella A.

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jurusan Perbankan Syariah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pura Ukirrahtau Luhur dan Umat Hindu di Dusun Sawun

27 Maret 2020   06:07 Diperbarui: 29 Maret 2020   05:32 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

 Pura Ukirrahtau Luhur terletak di jln Sawun, Dusun Sawun, Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa di Indonesia terdapat bermacam—macam agama, salah satunya Hindu. Walaupun agama hindu merupakan agama minoritas di Indonesia, di kabupaten Malang mayoritas beragama Islam,  tetapi disebuah dusun di Kab Malang, tepatnya di dusun Sawun terdapat sebuah pura ukirrahtau luhur Pura merupakan tempat peribadatan umat hindu, pura ini  yang terletak di tengah pemukiman warga. dides tersebut terdapat beberapa Penduduk yang Bergama Hindu.

Pura ini dibangun sekitar tahun 1967 dan mulai tahun 2016 dilakukan renovasi. Sampai sekarang masih dalam proses pengerjaan, karena dalam membangun sebuah pura itu tidak bisa sembarangan. Bangunan itu bangunan yang suci dan akan diwariskan kepada anak cucu, jadi harus dibuat sebaik dan sedetail mungkin.

Di dusun sawun ini pemeluk agama hindu cukup banyak, walaupun mayoritas tetap pemeluk agama islam. Penduduk yang memeluk agama hindu  ditandai dengan sebuah gapura yang kecil khas bali  yang terletak di depan rumah mereka. Dalam hari raya nyepi umat hindu dipersilakan menjalankan sesuai ajaran, jika tidak bisa tidak apa-apa. 

Dalam satu hari peribadatan umat hindu dilakukan sebanyak tiga kali, pagi siang dan sore. Sembahyang dilakukakan di pura atau  bisa dilakukan dirumah sendiri tanpa ke pura jika dirumah tersebut dapat pemerajan atau tempat suci unduk beribadah.

Dalam Agama Hindu terdapat beberapa hari raya besar, seperti Hari raya Nyepi, Hari Raya Galungan dan Kuningan. Hari raya nyepi itu sekaligus memperingati tahun baru Saka,  yaitu tahun baru dalam agama Hindu.Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat beberapa rangkaian upacara yang dilakukan umat Hindu, khususnya di daerah Bali dan ada pawai ogoh-ogoh .Hari Raya Suci Galungan memiliki makna perayaan kemenangan kebajikan (dharma) melawan kebatilan (adharma). Hari raya Kuningn jatuh pada 10 hari setelah hari raya galungan.

Dalam beribadah umat hindu terdapat istilah seorang  pemangku.  Pemangku merupakan pemimpin atau pelayan umat dalam beribadah. Bapak Sueb selaku pemangku di pura tersebut mennyatakan bahwa selama umat hindu melakukan ibadah tidak ada masalah yang terjadi, penduduk di dusun tersebut rasa toleransi baik dan saling menghargai serta menghormati.

Saat sebelum menjelang hari raya nyepi pasti dilakukan pawai ogoh-ogoh kebnanyakan umat muslim di desa tersebutlah yang  membantu dan mendukung. Sebaliknya respon umat hindu terhadap umat muslimpun juga sangat baik, saling menghargai dan memberi pemasukan. Bahkan terkadang ada ustadz yang datang ke rumah bapak sueb dan saling sharing dan mendoakan.

Pesan dari  Pak Sueb untuk generasi penerus, generasi muda seperti kita agar saling menjaga toleransi dan saling menghormati  antar umat beragama. Kita harus belajar mencari ilmu, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi untuk siapa saja yang saling membutuhkan. Serta menempatkan ilmu mana yang baik dan mana yang buruk dalam menjalankan kehidupan sehari-hari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun