[caption caption="sumber gambar: merdeka.com"][/caption]
Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmy Diany kembali mengikuti Pilkada Tangsel (Tangerang Selatan) yang rencananya akan diadakan pada tanggal 9 Desember 2015. Airin juga kembali berpasangan dengan Benyamin Davnie yang menjadi wakilnya dalam memimpin Kota Tangsel.
Akan tetapi, keikutsertaan Airin dalam Pilkada Tangsel 2015 ini sepertinya akan terhadang oleh kasus korupsi pembangunan Puskesmas pada Dinas Kesehatan Kota Tangsel tahun anggaran 2011-2012. Airin diduga juga ikut terlibat dalam kasus korupsi tersebut.
Kepada Dinas Tangsel, Dadang M Epid menegaskan akan mengungkapkan keterlibatan Walikota Tangerang Selatan, Airin dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Puskesmas pada Dinas Kesehatan Kota Tangsel tahun anggaran 2011-2012. Dadang M Epid merupakan satu dari tujuh orang yang telah ditetapkan penyidik kejaksaan sebagai tersangka dalam kasus yang juga menjerat suami dari Airin yakni Tubagus Chaery Wardhana (Wawan).
Selain itu, Wawan juga terlibat dalam kasus suap sengketa Pilkada Lebak dan sudah dijadikan tersangka. Kasus suap sengketa Pilkada Lebak bukan hanya melibatkan suami Airin, tetapi juga melibatkan kakak ipar Airin yang juga merupakan kakak kandung Wawan, yaitu mantan Gubernur Banten, Ratu Atut yang sekarang sudah mendekam di penjara.
Melihat kenyataan Airin yang terlibat dalam kasus korupsi dan dikelilingi oleh keluarga yang juga terlibat dalam kasus yang serupa, apakah Airin tidak punya rasa malu dengan mencalonkan kembali dirinya menjadi Walikota Tangsel berikutnya? Apakah Airin masih pantas untuk memimpin Kota Tangsel?
Coba kita palingkan sedikit pandangan kita ke calon lain dalam Pilkada Tangsel yang ingin membawa perubahan di Kota Tangsel, yaitu Ikhsan Modjo. Calon yang didukung oleh Partai Demokrat ini ingin membawa Kota Tangsel maju menuju perubahan yang lebih baik.
Ikhsan Modjo memiliki slogan I’m Tangsel yang dimaksudkan agar warga Tangsel bangga akan tempat tinggalnya karena selama ini mayoritas masyarakat di Tangsel lebih bangga menyebut saya dari BSD, Bintaro, Pamulang dan Ciputat dibandingkan menyebut saya dari di Tangsel.
Maju dalam Pilkada Tangsel 2015, Ikhsan Modjo berpasangan dengan Li Claudia Chandra yang diusung oleh Partai Gerindra. Keduanya berjanji akan mewujudkan pemerintahan yang bersih dan transparan, bahkan keduanya menyatakan siap mundur jika terbukti melakukan korupsi. Keduanya juga ingin melepaskan Kota Tangsel dari belenggu korupsi dan Dinasti.
Ikhsan Modjo merupakan seorang ekonom dengan gelar Sarjana Ekonomi Universitas Brawijaya, Master di bidang Ekonomi Keuangan pada University of New South Wales Sydney, dan Doktor di bidang Ekonomi pada Monash University.
Jadi, di antara Airin dan Ikhsan Modjo, manakah yang pantas menjadi Walikota Tangsel selanjutnya? Airin yang terlibat korupsi dan dikeliling oleh keluarga yang juga terlibat kasus serupa atau Ikhsan Modjo yang ingin membawa Kota Tangsel maju menuju perubahan yang lebih baik dan mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan, bebas dari korupsi dan dinasti.