Eksternalitas Negatif dalam Pengembangan Wilayah

Eksternalitas adalah biaya yang harus ditanggung atau manfaat tidak langsung yang diberikan dari suatu pihak akibat aktivitas ekonomi. Eksternalitas sering disinggung ketika muncul dampak negatif dari suatu aktivitas ekonomi. 

Eksternalitas (externality) muncul apabila seseorang melakukan kegiatan yang memengaruhi kesejahteraan orang lain, namun tidak membayar atau pun menerima kompensasi atau imbalan atas pengaruh itu. 

Pengaruh terhadap orang lain itu disebut eksternalitas negatif  jika bersifat merugikan. Sebaliknya, disebut eksternalitas positif  jika bersifat menguntungkan. 

Dengan kata lain, eksternalitas akan timbul jika memenuhi dua syarat, yaitu adanya pengaruh akibat suatu tindakan dan tidak adanya kompensasi atas tindakan tersebut. 

Adanya eksternalitas negatif, menimbulkan adanya distorsi ekonomi atau ketidaksempurnaan pasar. Distorsi ekonomi adalah sebuah kondisi di mana ekonomi tersebut tidak efisien, distorsi ekonomi ini misalnya terjadi pada praktek monopoli dan kartel.  

Jika eksternalitas yang menyebabkan distorsi tersebut tidak diatasi, maka akan menimbulkan fenomena persaingan yang tidak sempurna dan memberi kerugian bersih pada konsumen/masyarakat. 

Perekonomian yang tidak stabil juga akan menghambat laju pertumbuhan pembangunan wilayah/kota karena tidak dapat memenuhi kebutuhan wilayahnya dan tidak bisa bersaing dengan wilayah lain. 

Suatu pengembangan kota/wilayah sangat bergantung pada lingkup ekonomi, hal ini disebabkan karena perekonomian merupakan faktor penentu dan pemicu terjadinya suatu pengembangan wilayah. 

Oleh karena itu, pemerintah harus campur tangan dalam mengatasi eksternalitas negatif tersebut. Pemerintah dalam perekonomian memiliki peran dalam mengupayakan stabilisasi ekonomi , beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah  mengeluarkan kebijakan tata ruang wilayah, regulasi, pajak, dan subsidi.