Sebelum Anda mendebati judul tulisan ini, saya tuliskan sedikit disclaimer, bahwa iya, ujung-ujungnya selera kembali ke masing-masing pribadi. Tapi bicara soal film horor, Anda sedikit banyak membutuhkannya, lho. Dan ketika menontonnya, walau Anda dirongrong ketakutan, kekhawatiran, dan intensitas kaget yang sering, Anda merasa film-film tersebut malah seru.
Terlepas dari sebagian orang tak pernah suka dengan cerita-cerita horor yang dibukukan atau difilmkan, jenis cerita ini masih selalu jadi favorit banyak orang. Ini yang jadi alasan mengapa mendengarkan cerita-cerita seram atau menonton film horor bareng teman-teman saat menginap bersama kemudian masuk menjadi agenda rutin, atau sebagian dari Anda justru memilih menonton film horor yang baru dirilis di bioskop setiap akhir minggu, jadi Anda mesti menyediakan anggaran lebih untuk tiket nonton nonton tiap minggunya.
Jika Anda bertanya-tanya, mengapa film, bacaan, atau kisah horor sebegitu menarik sehingga sebagian orang selalu haus dengan keseruan menikmati ketakutannya sendiri?
Horor merupakan katarsis hidup
Belum familiar dengan kata 'katarsis'? Katarsis adalah proses menyingkirkan emosi negatif, rasa tertekan, dengan cara menikmati kisah-kisah yang mengintensifikasi perasaan Anda saat itu, misalnya dengar kisah-kisah mengerikan. Konsep ini pertama kali diangkat oleh filsuf Yunani, Aristoteles.
Jika dianalogikan secara praktis, Anda menonton film horor untuk bisa mengatasi ketakutan Anda sendiri. Tanpa Anda sadari, setuju atau tak setuju, Anda menyukai film/cerita horor karena membuat Anda lebih positif.
Selalu relevan dengan kehidupan Anda
Elemen kejutan selalu menyenangkan
Biasanya ada pola ini jika menonton film horor:
Music scoring pelan-pelan makin intens, tapi 'penampakan' yang ditunggu tak kunjung datang.
Kemudian scoring menghilang.
Tanpa diduga, visual di layar telah penuh dengan wajah hantu yang mengerikan, diiringi dengan scoring yang tiba-tiba kencang.Â