Filsafat Ilmu Komunikasi didefinisikan sebagai "aktivitas berpikir dan mengkaji secara lebih mendalam, cermat dan kritis terhadap proses komunikasi yang meliputi ontologi, epistemologi dan aksiologinya serta berusaha mendapatkan jawaban yang benar dengan terus mengajukan pertanyaan untuk memecahkan masalah dalam proses komunikasi. Menurut Richard Lanigan, filsafat komunikasi adalah upaya untuk menjawab pertanyaan: "Apa yang saya ketahui", "Bagaimana saya tahu", "Apakah saya yakin", "Apakah saya benar".
Filsafat komunikasi memiliki beberapa pendeketan, yaitu:
- Ontologi
Ontologi merupakan kajian ilmu mengenai hakikat realitas objek yang dipelajari dalam menghasilkan pengetahuan "Apa". Ilmu komunikasi dipahami melalui objek material dan objek formal. Secara ontologi, ilmu komunikasi sebagai objek material dipahami sebagai sesuatu yang monoteistik pada tingkat paling abstrak atau tertinggi sebagai satu kesatuan dan kesamaan sebagai makhluk atau objek. Sedangkan objek formalnya melihat Ilmu Komunikasi sebagai sudut pandang, yang kemudian menentukan ruang lingkup kajian itu sendiri.
- Aksiologi
Aksiologi merupakan teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan yang diperoleh "Untuk apa". Sifat etis ilmu individu terkait dengan kegunaan ilmu itu sendiri. Sebagaimana disebutkan dalam aspek epistemologis, aspek aksiologis erat kaitannya dengan tujuan pragmatis filosofis, yaitu asas kemanfaatan dengan tujuan kepentingan manusia itu sendiri. Perkembangan ilmu komunikasi sangat erat kaitannya dengan kebutuhan manusia akan komunikasi.
- Epistemonologi
Epistemolonogi adalah membahas cara-cara memperoleh pengetahuan yang dalam kegiatan ilmiah disebut juga dengan metode ilmiah "Bagaimana". Masalah utama epistemonologi Ilmu Komunikasi adalah mengenai persoalan apa yang dapat kita ketahui dan bagaimana mengetahuinya, "what can we know, and how can we know it?" (Lacey: 1976).
Perkembangan Teknologi dan Evolusi
Perkembangan pesat di lapangan komunikasi menyebabkan para ahli menyebutnya revolusi komunikasi. Perubahan cepat ini didorong oleh keberadaan berbagai penemuan di bidang teknologi jadi seperti yang dulunya menjadi kendala dalam kegiatan komunikasi, kini menjadi kendala terbuka lebar. Seseorang dapat berhubungan dengan seseorang atau sekelompok orang tanpa dibatasi oleh waktu, jarak, kuantitas, kapasitas dan kecepatan. Menurut Philip Sporn, teknologi adalah kumpulan pengetahuan yang diakumulasikan secara sistematis berdasarkan penemuan ilmiah melalui eksperimen, atau semata-mata berdasarkan praktik sukses bertahun-tahun, yang memungkinkan produksi praktis dari objek atau layanan tertentu.
Perkembangan teknologi mempengaruhi perubahan sosial di masyarakat. Perubahan sosial adalah proses perubahan kebiasaan yang ada dalam masyarakat. Proses perubahan ini dipengaruhi oleh orang lain yang masuk ke dalam masyarakat dan teknologi yang semakin canggih. Komunikasi merupakan salah satu alat penghubung dalam proses perubahan masyarakat. Di era modern ini, masyarakat telah mengikuti arus perubahan sosial secara tidak sengaja atau tanpa disadari karena perubahan sosial telah memasuki aktivitas sehari-hari masyarakat.
Hubungan Interaksi Media Sosial Melalui Pendekatan Filsuf
- Ontologi