Iman secara bahasa berarti tashiq (membenarkan) atau bisa juga secara bahasa adalah, pembenaran hati yang melahirkan sikap Terima dan tunduk.
Sedangkan secara istilah syar'i "keyakinan dalam hati, perkataan rilisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat". Para ulama salaf menjadikan amal termasuk unsur keimanan.Â
Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi ketiga unsur diatas.
Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah,tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan buktikan dengan amal perbuatan,maka orang tersebut munafik.
Baca juga : Menjaga Iman dan Imun pada Masa Pandemi Covid-19
Iman kepada Allah dan iman kepada Malaikat.
Iman Kepada Allah, adalah bagian dari rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap umat Islam di dunia ini.
Iman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT satu-satunya illah yang wajib disembah dan tidak ada sekutu apapun baginya.Â
Beriman kepada Allah SWT sangat erat kaitannya dengan ilmu tauhid Islam.Dimana keimanan tersebut harus diwujudkan dalam rubuiyah,ukuiyah,dan asma'wa sifatnya.
Iman Kepada Allah yang telah tertanam dengan benar dalam diri seseorang akan menjadikannya bergantung sepenuhnya kepada Allah SWT.Sehingga dalam setiap urusannya selalu melibatkan Allah
Baca juga :Memaknai Isra Miraj untuk Memperkuat Iman