Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah salah satu bentuk bahan ajar yang sering dipakai peserta didik. LKS berisi tentang beberapa materi yang sudah dikemas sedemikian rupa agar peserta didik dapat mempelajari materi tersebut secara individual dan mandiri. Dalam LKS, bukan hanya berisikan materi saja, tetapi juga ada beberapa tugas yang menjadi uji peserta didik dalam memahami materi pada bab yang dipelajari. Selain itu, pada bahan ajar ini terdapat beberapa arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari LKS, dibutuhkan persiapan yang harus matang dalam mengatur strategi pembelajaran, rencana perencanaan (RPP) dan media pembelajaran (desain). Desain yang dirancang harus sinkron, dan bisa memudahkan siswa berinteraksi dengan materi yang dibahas.
Melalui LKS akan memudahkan seorang guru dalam memancing siswa untuk memahami materi,yaitu ketika seorang guru menyuruh peserta didik untu membaca. Dan metode yang bisa digunakan seorang guru agar pembelajaran lebih optimal yaitu dengan menerapkan metode SQ3R (survey, Question, Read, Recite, Review atau mensurvei, membuat pertanyaan, membaca, meringkas, dan mengulang)
Pada saat kegiatan survey, peserta didik diharuskan membaca terlebih dahulu secara sepintas dari materi yang dibahas, kedua yaitu tahap question, peserta didik di persilahkan bertanya apabila ada yang kurang jelas, dan apabila tidak ada maka sebagai guru yang akan memberikan pertanyaan secara acak kepada Peserta didik. Dengan demikian peserta didik akan bersungguh-sungguh dalam belajar. Ketiga yaitu tahap read, peserta didik akan dirangsang untuk memperhatikan materi, dengan memberikan penjelasan yang lebih menarik lagi dengan menggunakan media lainnya.agar Peserta didik tidak jenuh seperti menggunakan powerpoint dan media lainnya.keempat yaitu tahap Recite, pada tahap ini peserta didik melakukan uji coba,untuk menguji diri mereka sendiri pada saat membaca dengan meringkas materi dalam kalimat mereka sendiri.kelima yaitu tahap Review, tahap ini guru mengingatkan kembali pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya agar peserta didik akan tetap mengingat.
Pemilihan bahan ajar ini cetak dalam pembelajaran pasti memiliki ranah positif dan hal ini menyebabkan bahan ajar ini dipilih untuk menjadi acuan belajar peserta didik. Terdapat beberapa kelebihan bahan ajar cetak.
Media pembelajaran cetak merupakan media yang paling mudah diperoleh, mudah dibawa, murah dan lebih sederhana dibanding media elektronik seperti komputer.
Bahan ajar juga cetak lebih unggul dibanding bahan ajar jenis lainnya, karena bahan ajar cetak lebih canggih dalam hal mengembangkan kemampuan peserta didik dan lebih cepat dalam merangsang peserta didik dalam memahami pembelajaran. Bahan ajar ini lebih efisien karena di dalamnya terdapat paparkan kata-kata, angka-angka, notasi musik, gambar dua dimensi serta diagram. Dibalik kelebihan pasti terdapat kekurangan, ada beberapa kekurangan bahan ajar cetak diantaranya yaitu tidak mampu pemaparan materi bersifat linear, dan gerakan. Ada beberapa kesulitan dalam memberikan bimbingan kepada anak yang masih Sulit membaca, sangat sulit bagi peserta didik apabila tingkat pemahamannya rendah.Karena prasyarat peserta didik dapat memahami materi yang dijelaskan, peserta didik harus memenuhi asumsi pengetahuan prasyarat. Dalam membaca peserta didik lebih Cenderung sebagai hafalan. Tuntutan ini akan membatasi penggunaan bahan ajar cetak hanya sebatas alat bantu menghafal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H