Budaya Sebagai Diplomasi Pada Masa Al-Fatih

Diplomasi Budaya adalah strategi atau usaha yang mempraktikkan keunggulan dari masing masing negara untuk menjalin kerjasama hubungan negara, diplomasi ini berupa seni , bangunan, arsitektik yang dapat mengungguli negara untuk menjalin kerjasamanya.
selain Politk dan kekuatan militernya , pada zamannya tidak kalah dengan ke aestetikan bangunan yang dapat mempersatukan umatnya . Kebudayaan pada kerajaan ini dipengaruhi oleh bangsa Persia,Byzantium, dan Arab. dari seni arsitekturnya merupakan perpaduan budaya dari beberapa bangsa tersebut.

kesenian ini berkembang pesat , khususnya pada bangunan Masjid , dimana pada masa itu , Masjid diperindah dan dijadikan tempat pelantikan para Khilafah, salah satunya adalah Masjid yang paling terkenal yaitu Aya Shofia yang dahulunya merupakan sebuah Gereja , pada masa Al-Fatih dijadikannya Masjid , dan diperindah dari dinding dituliskannya Asmaul-Husna dan Lafal Allah dan Muhammad, tidak lupa di luar masjid berhiaskan kolam yang indah serta menara yang menjulang tinggi

tidak jauh dari tempat ini pula, terdapat Makam para pembesar kerajaan usmani, dan beberapa seni yang didirikanpada saat itu untuk mempersatukan umatnya , ia mendirikan beberapa bangunan seperti masjid,sekolah, rumah sakit,jembatan,dan istana pemakaman raja

Sinan adalah arsitek pada zaman itu sangat diandalkan ia membuat karya dan bangunannya sebanyak 235 bangunan salah satu dari karya termegahnya yaitu Masjid Sulaimaniyah, sebuah nama yang diambil dari sultan sulaiman, dari kebesaran masjid ini sehingga mengungguli kemewahan gereja santa shopia