Mohon tunggu...
Sheldy Loe
Sheldy Loe Mohon Tunggu... -

Saya adalah mahasiswa semester akhir di FISIP UAJY yang menyukai seni, terutama musik dan tari.. Hobi saya membaca novel dan menyanyi.. ga ada hal lain yg lebih ok selain dua hal itu untuk dilakukan saat waktu senggang... :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pancasila Secara Sederhana: Teori Vs Praktek

12 Maret 2012   15:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:09 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejenak, teringat bahwa aku pernah blajar tentang hal itu selama bertahun-tahun.. sejak pelajaran itu masih bernama PPKn hingga berubah nama menjadi PKn, setelah sebelumnya orang-orang jaman dahulu mengenalnya dengan pelajaran PMP atau bahkan P4…

Aku sendiri sebenarnya ga ngerti apa beda dari semuanya.. maksudku, selain penjelasan secara tertulis yg diterjemahkan sesuai EYD maupun KBBI... toh pelajaran itu isinya sama aja kan…

Dan yg parah adalah…

Aku merasa tak pernah menemukan contoh konkritnya dalam kehidupan sehari-hari, selain contoh2 klasik yg selalu digunakan dalam buku manapun dan di tingkat mana pun untuk menjelaskan hal yg sama dari tahun ke tahun…

Bahkan, aku merasa cenderung didoktrin (mungkin mirip jaman hittler) dg adanya pelajaran itu…

Contohnya aja, blajar tentang tenggang rasa sejak jaman SD sampai ke bangku kuliah… dalam beberapa tingkatan pendidikan itu, contoh kegiatan dari tenggang rasa tetep aja “tidak menyetel music keras2 saat orang yg beragama lain sedangberibadah”… ampe hapal banget sama jawaban itu… mungkin justru lebih hapal daripada isi asli Pancasila itu sendiri….

Bingung memang berbicara soal Pancasila…

Dibilang ga up to date…tapi nyatanya itu dasar negara kita… mau disepelekan karena udah ga relevan, tapi koq ya ga mungkin…

Banyak sebenernya yg pengen ku tulis tentang pancasila ini, tapi takut ditangkep sama aparat karena menggunakan hak bicara dan demokratisasi secara berlebihan (menurut versi mereka)… bisa2 kena pasal2 entah apa seperti prita… kasian ntar orang-orang yg peduli.. kudu ngumpulin koin untuk ikut bermain dalam ranah hukum dan politik (kayak di timezone aja, kudu pake koin sgala…)..

Well….

Let’s see apa yg bisa kita lihat melalui kacamata Pancasila itu sendiri:

1.Ketuhanan Yang Maha Esa

Udah tau Tuhan itu Esa, knapa masih harus memperdebatkan Tuhan siapa yang benar..?? Perang antaragama…atau bahkan perang antarumat seagama yg berbeda aliran… tidak kah cukup memalukan..??

2.Kemanusiaan yg adil dan beradab

Human Trafficing…. TKI yang tidak memiliki perlindungan hukum yang cukup untuk keselamatan jiwa mereka..padahal mereka adalah penghasil devisa negara yang jumlahnya cukup menggiurkan… lalu berakhir dengan adanya perdagangan anak.. Beradab kah itu..??

3.Persatuan Indonesia

Sgala macam bentuk keributan yang muncul seperti perseteruan antarpartai yg berada dalam satu wilayah pemerintahan.. perusakan tempat ibadah yang tak henti2nya berlangsung… dan berbagai macam demo lainnya… Padahal menurut pelajaran PKn dulu, kekuatan Negara adalah dari kuatnya persatuan rakyat di dalamnya… akankah negeri kita goyah…???

4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmad kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

Gimana mau bijaksana dalam musyawarah…??? Pilpres, Pilkada, dan Pil2 yg lainnya.. kenal saja tidak, bagaimana bisa menentukan..?? Kampanye toh hanya jadi sarana iklan komersil…

5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Bagaimana nasib anak-anak yang bergizi buruk..?? mereka yg tidak bisa berobat karena tidak ada biaya..?? belum lg subsidi BBM bagi rakyat miskin yg akan dihapuskan..?? Sementara gaji pegawai negeri justru semakin merangkak naik, blum lagi kendaraan pribadi yg siap setiap saat…

Jadi....masih relevan kah segala teori yang tertera di dalam berjuta-juta buku pelajaran itu dengan praktek kehidupan sehari..??

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun