Mohon tunggu...
Sheldy Loe
Sheldy Loe Mohon Tunggu... -

Saya adalah mahasiswa semester akhir di FISIP UAJY yang menyukai seni, terutama musik dan tari.. Hobi saya membaca novel dan menyanyi.. ga ada hal lain yg lebih ok selain dua hal itu untuk dilakukan saat waktu senggang... :)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Saling Menghargai dalam Rumah Tangga

12 Maret 2012   17:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:09 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Recipes For A Perfect Marriage

by Kate Kerringan

Baru-baru ini aku nyelesaiin baca buku ini, dan banyak banget hal tentang kehidupan (khususnya tentang bagaimana menyayangi dan mencintai seseorang) yang bisa dipelajari. Bahasa yang dipakai oleh penulis pun tidak menggambarkan secara gamblang hal-hal yang dapat dipelajari dari kisahnya. Kisah ini menuntut kita untuk memahami dengan memadukan secara seimbang antara hati (yang melambangkan perasaan) dan logika.  Tanpa kedua hal itu, buku ini hanya akan tampak seperti buku harian, tempat di mana orang-orang biasa menggunakannya sebagai tempat sampah cerita-cerita, yang begitu indah atau pun begitu buruk, untuk dikenang.

Well… let’s see…

Buku ini bukan sekedar novel hiburan, jadi jangan heran jika kau tidak akan mengerti alur dan makna ceritanya jika kau membacanya sambil lalu dan separuh mengantuk, atau lebih terfokus pada camilan disampingmu daripada isi buku ini sendiri. Sungguh merupakan gambaran tentang kehidupan perkawinan yang rumit, yang jarang diperhatikan di masyarakat kita. Semua menganggap bahwa perkawinan adalah hal suci yang selalu didasari rasa saling suka dan mencintai (kecuali di jaman Siti Nurbaya mungkin). Namun, pernahkah terbayang oleh kita ketika melihat pasangan yang selalu bertengkar di dalam hidupnya, tentang bagaimana perkawinan itu dipaksakan hanya karena menjaga martabat keluarga atau karena ketakutan akan usia yang telah semakin bertambah..?

Perkawinan yang digambarkan di dalam buku tersebut adalah perkawinan yang demikian. Perkawinan yang tidak didasari oleh rasa cinta. Tetapi, buku ini ingin menunjukkan sisi di mana perkawinan seperti ini tidak akan selalu berakhir dengan mengerikan dan menyedihkan, seperti munculnya penganiayaan, perceraian, dan lain sebagainya. Syaratnya hanya satu, yaitu mencoba memahami arti cinta itu sendiri dan mencoba memahaminya dalam hubungan anda dan pasangan. Dengan kemauan untuk membuka diri dan hati untuk memahami apa yang terjadi, maka akan diperolehlah pengertian yang sesungguhnya tentang cinta.

Cinta sejati bukan berarti ada saat kau menemukan seseorang yang kau rasa bisa menyayangimu dan mencintaimu sepenuhnya lalu kau menikah dengannya.

Cinta sejati bukan berarti kau menikah dengan orang yang sangat kau kagumi dan kau banggakan lalu mempunyai anak-anak darinya.

Cinta sejati tidak selalu berupa pelukan hangat dan ciuman mesra yang kau idam-idamkan akibat terlalu banyak menonton sinetron atau pun cerita-cerita tentang putri dan pangerannya.

Cinta sejati ditemukan dalam keseharian kita menjalani hidup dengan pasangan kita. Itu lah yang ingin disampaikan oleh penulis melalui bukunya ini. Bahkan mungkin, kau baru akan menyadari bahwa ini lah cinta sejatimu, di saat-saat terakhir kau ada di dunia ini. Karena cinta tak hanya untuk dinikmati, tetapi juga untuk dipelajari dan dijaga keutuhannya. Dan tidak semua hal yang dimatamu terlihat sebagai sesuatu yang buruk, memiliki makna seburuk kelihatannya pula. Contohnya saja, ia marah besar ketika kau pulang lewat dari larut malam. Mungkin itu bukan karena dia mengekangmu atau posesif terhadapmu, tapi karena ia takut akan terjadi sesuatu yang berbahaya padamu di luar sana. Atau ia terlalu sering menanyakan keberadaanmu dan seluruh kegiatanmu melalui telepon atau SMS. Mungkin itu bukan karena ia takut kamu akan selingkuh, tapi hanya ingin memastikan bahwa kamu masih baik-baik saja sebab ia begitu takut kehilangan kamu, sebagai orang yang sangat dicintainya.

Begitulah singkatnya inti dari buku tersebut. Dikemas dengan bahasa sehari-hari untuk melukiskan kehidupan yang begitu nyata demi memahami arti cinta melalui bentuk perkawinan. Namun, cinta yang diajarkan ini tidak semata-mata hanya dapat diterapkan di dalam kehidupan perkawinan, tetapi juga dapat direalisasikan di dalam kehidupanmu dengan segala hal di sekitarmu. Dan semua akan tampak lebih jelas, saat kau mau merelakan dirimu untuk mendekat dan mencari tahu yang sesungguhnya terjadi, seperti sepotong lirik lagu yang pernah di nyanyikan oleh Sherina dulu…

“Lihat sgalanya lebih dekat… dan kau akan mengerti…”

(Lihat Lebih Dekat­ – OST. Petualangan Sherina)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun