Mohon tunggu...
Sheila Nur azizah
Sheila Nur azizah Mohon Tunggu... Lainnya - siswa

hobi : membaca dan menonton film kepribadian: sedikit lebih suka bercanda topik konten yang saya sukai : romansa dan thriller

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ini tentang Naren

25 November 2024   06:00 Diperbarui: 25 November 2024   07:35 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bel berbunyi tanda jam pelajaran terakhir telah selesai. Aku bergegas keluar kelas dengan menggendong tas ransel ku , namun tiba-tiba ada seorang teman yang berlari ke arahku dengan tergesa-gesa " hahhah renn... itu... " kata nya sambil ngos-ngosan " minum dulu baru ngomong yang jelas " jawab ku sambil menyodorkan sebotol air minum , dia pun meminum nya " itu ren tadi satpam bilang ada kecelakaan dijalan merpati depan nyawanya ngga tertolong katanya" , " terus apa hubungan nya sama gue " jawab ku " yang kecelakaan....... ayah lo ren " katanya sambil sedikit ragu , aku terkejut mendengar ucapan nya barusan dan berlari keluar kelas tanpa memedulikan panggilan temannya . 

Sesampainya ku didepan rumah terdapat banyak orang-orang yang berkumpul di halaman rumahku dan juga ada bendera kuning di tiang lampu rumahku . Aku berjalan perlahan memasuki rumah , sayup-sayup kudengar tangis seorang perempuan yang kukenal yakni ibu ku , sesampainya di depan pintu ibu menoleh kearah ku lalu lari dan memelukku sambil berkata " ayah mu nakk ... ayahh mu sudah gaadaaa " katanya sambil sesenggukan " ibu yang ikhlas ya , jangan sedih kaya gini kasihan ayah ga tenang nanti perginya " kata ku sambil menenangkan ibuku , " insyaallah ibu iklas nak ... kamu juga harus iklas yaa... " jawab ibuku sambil mengelus kepala ku " insyaallah Naren iklas Bu " kata ku sambil memeluk erat tubuh ibuku . 

Hari sudah mulai cerah diiringi dengan ayam jago tetangga yang berkokok . Hari ini hari libur aku bergegas ke kamar mandi untuk siap-siap berangkat ke bengkel , iya aku sudah 1 bulan bekerja dibengkel semenjak ayah ku meninggal ibuku sulit untuk mengatur ekonomi jadi pada saat hari libur atau pulang sekolah aku akan bekerja dibengkel untuk menambah biaya kehidupan sehari-hari. Aku menghampiri ibuku yang sedang memanggang kue yang nantinya akan dikim ke toko , " selamat pagi ibunda ku sayang, gimana kabar nya hari ini bahagia ? " kata ku sambil menarik kursi dan duduk dimeja makan " pagi juga gantengnya ibu , bahagia dong apalagi hari-hari ibu ditemani sama anak ibu yang ganteng ini " jawabnya sambil mengaduk adonan , " ibu aku mau kerja kelompok dulu ya dirumah temen paling pulang agak sore " kataku sambil memakan sandwich buatan ibuku , " perasaan setiap hari libur bang Naren ada aja sih kerja kelompoknya " jawab nya sambil menatap ku curiga " ya nama nya anak sekolah Bu pasti adaa aja tugasnya " kataku menyakinkan ibuku , " oh Yaya ibu dulu juga gitu banyak banget tugas sekolah bikin pusingkepala , yaudah Abang hati-hati dijalan jangan ngebut-ngebut " peringat ibu " iya ibuuu assalamualaikum " jawabku sambil menyalami tangan ibu " waalaikumsalam " jawab ibuku . 

Aku bekerja dibengkel memang tidak diketahui oleh ibuku , karena aku takut nantinya malah bikin beban pikiran ibu jadinya aku sembunyikan semuanya dengan alasan kerja kelompok , untungnya juga ibu tidak curiga . Sesampainya dibengkel aku langsung berganti pakaian dengan seragam bengkel ku dan memulai membenahi motor-motor yang sudah berjejer di bengkel untuk di servis . Jam makan siang pun tiba , aku istirahat sebentar di warung sebelah bengkel bersama dengan rekan kerja lainnya, disaat sedang asik makan dan berbincang-bincang bos ku tiba-tiba menghampiri ku " Naren Minggu besok sementara kamu saya tugaskan untuk mengontrol gudang gas menggantikan mas Heru yang sedang cuti menemani istrinya lahiran" pintah nya " baik bang laksanakan" jawabku " baik kalau begitu silahkan lanjutkan kembali makannya " katanya lalu pergi dan kami melanjutkan makan kami yang tertunda tadi . 

Malam pun tiba, seperti biasa aku selalu tiba lebih awal dari pada ibunya , aku pun bergegas masuk kamar dan mulai membersihkan badan . Setelah selesai beres-beres aku menuju ruang tamu untuk mengerjakan tugas sambil menunggu ibu pulang. Pukul 19.00 ibu pun sudah pulang, tetapi raut wajah ibu tidak seperti biasa nya yang selalu ceria sekarang ibuku seperti banyak pikiran dan letih sekali , aku pun menghampiri ibuku yang duduk dikursi dapur " ibu sudah makan ? " tanya ku sambil mengelus punggungnya " sudah nak , kamu sudah makan ? " tanyanya balik " sudah Bu , ibu ada masalah? " tanyaku ragu-ragu , " ada sedikit masalah di toko , tapi gpp ibu bisa atasi ibu beres-beres dulu ya kamu belajar yang pintar " pamit nya lalu pergi ke kamar , aku memandang ibu ku yang sudah masuk ke kamar sambil berpikir apakah masalahnya sebesar itu??.

3 hari telah berlalu sejak perubahan sikap ibu waktu itu sekarang ibu sudah kembali ceria seperti biasanya , entah apa yang bisa membuat ibu seperti aku sudah tak mempermasalahkannya yang penting ibu kembali ceria seperti biasanya. Hari ini aku sedang berada dikantin sekolah bersama teman-teman ku sambil menikmati jajanan kantin , kamu sedang membahas liburan semester nantinya mau kemana , " eh gimana kalo liburan nanti kita ke Bromo bareng bareng " ide dari salah satu temen ku , namanya Gio " ide bagus tuh , lebih seru lagi kalo kita bawa pasangan gimana ? " celetuk temen ku yang bernama Deni , " pasangan-pasangan emang Lo punya ? " jawab satria " eelah punya ye besok dah gue kenalin ke kalian " jawab Deni " oh iya ren Lo bawa siapa ? " tanya Gio " gue ga bawa siapa-siapa " jawabku " ga seru Lo ren masa kita semua bawa pasangan Lo kaga " ucap satria " malas cari cewek gue " jawabku lagi " eh Lo tau ngga ada cewek pindahan tau kemaren Mayan deketin lah ren " usul Deni " gila gercep amat Lo kalo masalah cewek " ejek satria " dah bel ayo masuk " ajak Gio menutup pembahasan tentang percewekan . 

Jam pelajaran pun berlangsung , ibu guru masuk kedalam kelas dan memberikan tugas kepada siswa/ siswi nya , setelah itu berpamitan untuk rapat sebentar untuk membahas ujian semester terakhir ini . Pada saat mengerjakan tugas Naren dipanggil oleh guru BK untuk menemuinya diruangan BK , Naren pun bergegas pergi keruang BK . Sesampainya disana Naren disuruh masuk lalu diberi surat " Naren spp tahun ini kamu nunggak 3 bulan , apabila tidak segera dilunasi kamu tidak bisa mengikuti ujian sekolah ibu mohon segera dilunasi ya sayang kalo kamu tidak mengikuti ujian semester ini apalagi kamu termasuk siswa pintar dikelas " ucap guru BK " baik insyaallah saya akan usahakan membayar sebelum ujian tiba " jawab ku .

Di kamar aku berdiam diri sambil melamun memikirkan bagaimana aku akan meminta uang kepada ibu? apa ibu punya uang buat bayar SPP ? " ngomong langsung ajalah " kataku . Aku pun berjalan menemui ibu di ruang tamu yang sedang menonton televisi, " Bu aku mau minta uang buat bayar SPP yang nunggak 3 bulan " ucapku kepada ibu , " oh iyah bentar ya besok ibu kasih uang nya " jawab ibuku " iya Bu " 

Keesokan harinya kulihat ibu ku sudah bergulat sendirian didapur , aku pun menghampiri ibu ku itu " ibu pagi banget masak nya banyak pesanan? " tanyaku " iya bang Alhamdulillah bisa buat bayar SPP Abang " jawab ibuku sambil menguleni adonan , " bang boleh ibu tanya ? " tanya ibu " boleh mau tanya apa bu ? " jawabku " jawab jujur Abang selama ini kerja dibengkel bang Andre setiap Sabtu Minggu ? " tanya ibu , aku pun kaget kenapa ibu tiba-tiba tau kalau aku kerja di bengkel ? apa perubahan sikap ibu waktu itu ada kaitannya dengan ini ? " eh itu buuu iya Abang kerja di bang Andre , tapi itu keinginan Abang biar bisa tambah uang jajan biar ngga minta ibu lagi " jawab ku sambil menunduk gelisah , " Abang kenapa ngga jujur dari awal sama ibu ? apa kurang uang jajan yang ibu kasih ? " " ngga Bu cukup lebih dari cukup malahan , tapi Abang cuma pengen bantu ibu aja * jawab ku cepat , " setelah ini Abang gausah lagi ya kerja Abang fokus sama belajar Abang biar bisa sukses kedepannya" pintah ibu " iya Bu , kalo gitu Abang berangkat sekolah dulu assalamualaikum" pamit ku kepada ibu sambil mencium tangannya.

Siang tadi aku mendapatkan kabar bahwa ibuku jatuh dan masuk klinik , jadi aku langsung meminta izin pulang duluan ke guru BK untuk menemui ibu di klinik. Sesampainya di klinik dekat toko ibu aku pun langsung bergegas masuk ke ruang rawat dimana ibu berada , disana kulihat ibu berbaring tak berdaya di atas kasur klinik . Aku pun menghampiri ibuku lalu duduk dikursi sebelah kasur ibu dan mengelus tangan ibu yang sudah mulai keriput , tak lama kemudian rekan kerja ibu datang " mbak putri apa yang terjadi pada ibu , sampai bisa seperti ini ? " tanyaku langsung " tadi setelah ibu mengantarkan pesenan kue , wajah ibu dah pucat banget terus ibu pamit ke kamar mandi dan sesampainya dikamar mandi ibu pingsan mas " jelas mbak putri , " terus apa kata dokter mbak ? " " kata dokter ibu kena asam lambung mas dan juga lambung ibu udah kosong ngga keisi makanan sama sekali " jawabnya , setelah mendengar penjelasan dari mbk putri tadi aku merasa jadi anak ngga berguna , aku menyesal karena tidak memperhatikan kesehatan ibuku sendiri . 

Malam semakin larut tak terasa aku seharian penuh disamping ibuku sambil mengelus tangannya dan berdoa agar ibu cepat sadar dari tidur panjang nya . Kepala ku mulai berdenyut nyeri akibat seharian tidak tidur , aku pun memutuskan untuk tidur sejenak dan menaruh kepala ku di sebelah kasur ibuku . Hari sudah cerah kurasakan sesuatu sedang mengelus-elus rambut ku dan ternyata itu adalah ibuku yang sudah bangun dari pingsan nya , " ibu gimana keadaan ibu sekarang? apa yang ibu rasakan ? apakah ada yang sakit ? " tanya ku bertubi-tubi " ngga bang ibu baik-baik saja tuh liat ibu kembali bugar kan " jawab ibuku sambil tertawa ceria , mendengar jawaban ibu aku merasa terharu karena memiliki seorang ibu yang sangat-sangat hebat dan kuat . 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun