Mohon tunggu...
sheila nashiba
sheila nashiba Mohon Tunggu... -

i an so friendly....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bersyukurlah, Karena “Mereka” Kita Ada

9 Maret 2015   19:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:56 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kita sudah tidak asing lagi apabila mendengar kata Orang Tua, karena semua manusia dibumi ini pasti memilikinya, orang tua tidak diartikan orang yang sudah tua seperti nenek-nenek dan kakek-kakek, tetapi dua orang yang sangat berharga bagi kehidupan kita, karena tanpa mereka kita tidak akan menghirup udara sejuk dibumi hingga saat ini. Orang tua adalah orang yang bertanggung jawab dengan suatu keluarga yang ia miliki, dengan segenap jiwa dan seluruh raganya, mereka mempertahankan keharmonisan dan kasih sayangnya kepada anggota keluarga yang ia miliki, meskipun tidak sedikit anak-anak yang menjadi korban ketidak tanggung jawaban orang tua mereka, bahkan banyak anak-anak yang harus kehilangan orang tua mereka sejak kecil, sehingga mereka harus berjuang dengan orang-orang berhati mulia yang membesarkan mereka.

Peranan orang tua sangatlah penting bagi kehidupan dan perkembangan anak, karena mereka adalah sarana pertama yang didapatkan anak, dan mereka menjadi Guru yang paling sempurna dalam proses perkembangan anak-anak. Mereka memiliki tugas, yang tanpa disuruhpun mereka pasti akan melakukan dengan segenap hati, yaitu melengkapi dan mempersiapkan anak menuju masa kedewasaan dengan memberikan bimbingan dan pengarahan yang dapat membantu anak menjalani kehidupan.

Dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada anak- anak, akan terjadi perbedaan antara satu orang tua dan lainnya, karena kondisi dan situasi disetiap keluarga pasti berbeda. Mereka membesarkan dan menganyomi dengan cara masing-masing yang mereka anggap itu paling pas untuk anak-anaknya, ada ibarat yang mengatakan bahwasanya “anak itu terlahir bagaikan selembar kertas putih tanpa noda,” ibarat ini menjelaskan bahwasanya orang tualah yang menjadi penentu akan menuliskan apa di atas kertas putih milik anaknya.

Disaat kita tak lagi menjadi anak-anak, atau dalam kata lain kita sudah dewasa, maka kita menjadi sutradara yang meneruskan alur cerita yang telah orang tua kita rangkai, terkadang kita ingin mengganti alur kehidupan kita dengan sesuatu yang lebih kita inginka, karena kita sudah dapat membedakan mana yang kita suka dan tidak, mana yang kita butuhkan dan yang tidak kita butuhkan, mana yang kita harapkan dan yang tidak harapkan, sering terjadi sedikit perbedaan pendapat dengan orang tua, yang mana apa yang mereka inginkan terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, namun kita tidak dapat menyalahkan mereka, karena mereka memiliki tujuan yang baik, yaitu mengharapkan anak mereka bahagia di sepanjang hidupnya.

Kawan,..
Marilah sejenak kita merenungkan bahwa betapa besarnya pengorbanan dan perjuangan yang telah mereka lakukan untuk membuat kita bahagia, dan tanpa Orang Tua yang mendidik kita selama ini, mungkin kita tidak dapat merasakan kasih sayang dan kebahagiaan yang ada dalam sebuah keluarga.

Dan jangan lupa untuk selalu bersyukur dan mendoakan kesehatan mereka, sehingga suatu hari nanti kita dapat membuat mereka bahagia dan bangga atas kesuksesan yang telah kita capai..
Terimakasih ibu dan ayah, karena kalian,aku ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun