Sabtu delapan belas Desember dua ribu sepuluh pukul empat lebih tiga puluh
Perut sudah keroncongan dan banyak jualan serta jajanan
Dari semua cemilan tidak ada satupun yang ingin dimakan
Menunggu waktunya senja akhirnya kita masuk saja ke Cafe Batavia
Tak peduli harga yang mahal yang penting halal
Naik ke lantai dua melewati tangga dan dinding penuh pigura
Duduk di pojok bagian bebas asap rokok
Menatap jendela dan indahnya kota tua
Di lapangan orang bermain sepeda, kebanyakan anak muda
Kerumunan mulai berkumpul seperti orang kelaparan menghampiri nasi panas dengan asap mengepul
Musik jazz lagu Natal dan obrolan dari orang di seberang samar-samar terdengar Membuat pikiran menjadi buyar dan muncul gambar-gambar
Seketika tersedot dalam ruang
Ruang yang dibatasi dengan dinding-dinding transparan dan sedikit tebal membuat kau seakan melayang
Pikiran alam bawah sadar terbuai mengelana jauh entah ke antah berantah
Aku diam
Kau juga diam
Tenggelam
Dalam
Ah waktu
Memang kau hanya pengganggu
Tak rela membiarkan lama-lama kami termangu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H