ya, setidaknya aku tak ingin menjadi pecundang..
memperbaiki diri bukan hanya dilakukan ketika ramadhan tiba.. setiap detik, menit, ya setiap waktu itulah sepatutnya dipergunakan untuk merekap segala hal yang kita lakukan, mengoreksi, dan mencari kekurangan untuk diperbaiki, itu yang pasti.. seperti halnya kata maaf yang tak hanya kita ucapkan ketika lebaran saja, setiap waktu bisa digunakan untuk itu..
aku hanya merasa rugi, amat rugi kawan..
karena hanya diwaktu inilah segala bentuk ibadah kita dilipat gandakan.. dan aku menyia-nyiakannya..
berharap masih dipertemukan lagi, dan memanfaatkannya sebaik mungkin..
Tuhanku Allah,
ia menyayangi setiap umatnya tanpa perbedaan, tanpa terkecuali..
tidakkah kita berpikir kita telah melunjak?
diberi kesenangan kita terbuai dan terlupa..
diberi kesusahan kita terpuruk dan mencerca..
kadang, segalanya yang tak sesuai kadang ditawar sehingga berlabel wajar.. tak tau kah hidup ini bukan perdagangan? atau lebih parah lagi dianggap meja judi, untung-untungan..