Mohon tunggu...
Unni Rizka
Unni Rizka Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance yang nyambi jadi IRT, eh kebalik

Introvert yang ingin berkarya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bersama Mengatasi Kekerasan pada Anak dan Perempuan

6 Januari 2017   23:59 Diperbarui: 7 Januari 2017   00:52 2250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

ketika berbicara kekerasan pada anak dan perempuan ingatan kita akan melayang pada kasus anggeline, pembuangan bayi dsbnya. Eno, yuyun yang meninggal dengan cara dianiaya sebelum nyawa melayang mereka telah alami kekerasan seksual.

Kasus diatas menjadi mudah diingat dan diketahui karena adanya ekspos dari media. Membangunkan kita dari tidur panjang terhadap ketidakpedulian dengan lingkungan.

Selama ini ketika terjadi kekerasan sikap yang banyak ditunjukkan adalah ketidakpedulian.Selama ini tidak menyangkut urusan keluarga sendiri biarkan saja .Atau tidak ingin berurusan dengan pelaku membuat kita mengabaikannya.

Faktor lain penyebab suburnya kekerasan adalah ketidaktahuan tentang manakah yang termasuk kekerasan. Kekerasan yang diketahui hanya sebatas fisik dan seksual saja.

Perkembangan teknologi dan informasi membuat akses kekerasan mudah terjadi. Media sosial mempermudah prektiknya. Banyak kasus terjadi karena berkenalan dengan teman baru malahan apes. Anak yang hilang dari rumah atau perselingkuhan makin marak.

Kekerasan itu luas cakupannya. Kekerasan pada anak adalah tindakan secara fisik, seksual, penganiayaan emosional dan penelantaran. Bentuk kekerasan fisik begitu mudah diamati dari adanya bekas pukulan dsbnya.

Ternyata Menampilkan pornografi termasuk dalan kelompok kekerasan seksual.Jadi kita hanya terjebak dengan pelecehan seksual sebagai bentuk dari kekerasan seksual.

Kekerasan emosional sulit untuk dideteksi secara langsung sebab kejadian ini biasanya terjadi saat anak interaksi dengan teman sebaya. Contohnya menghardik,mengejek, memanggil dengan nama yang tidak disukai dsbnya.Anak akan jarang mengadu sebab takut dan tidak ingin kehilangan teman bermainnya.

Penelantaran adalah keadaan dimana orang dewasa yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan anaknya malah mengabaikannya. Contohnya tidak bisa masuk sekolah, sakit tidak dibawa ke dokter dsb.

Seperti halnya anak, pada wanita kekerasan juga luas cakupannya seperti kekerasan fisik, seksual, psikologi, spritual dan finansial. Memaksakan agama termasuk dalam kekerasan spritual. Contoh kekerasan ekonomi adalah melarang wanita bekerja diluar rumah atau memaksanya bekerja menjadi penghasil uang.

Wanita dan anak menjadin Kelompok yang rentan terkena kekerasan dalam hidupnya.  Masalah ini harus diatasi jika tidak akan menjadi fenomena gunung es.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun