Mohon tunggu...
shefi azrielda
shefi azrielda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mempunyai hobi foto-foto hal yang menurut saya menarik untuk didokumentasi/saya mempuyai kepribadian "introvert" di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung/topik atau konten favorit saya yaitu tentang sosial, budaya, dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UMM Gelar Kesenian Wayang dari Kardus Bekas untuk Tumbuhkan Nilai Budaya di Kalangan Pemuda

16 Agustus 2024   20:53 Diperbarui: 28 Agustus 2024   08:57 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Dokumentasi Ketika Wayang Arjuna Berbahan Kardus Ditampilkan (dokpri)

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. PMM Bhaktiku Negeri Gelombang 2 Kelompok 41 yang dinaungi oleh DPPM, dan bertajuk "Kreativitas Budaya" di Desa Sidodadi. Dalam program ini, mereka berfokus pada pembuatan wayang tokoh Arjuna dari kardus bekas. Wayang Arjuna dipilih karena tokoh ini melambangkan nilai-nilai kepahlawanan, keberanian, dan kebijaksanaan. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya lokal di kalangan pemuda desa, sekaligus memperkenalkan konsep daur ulang dengan memanfaatkan kardus bekas sebagai bahan dasar pembuatan wayang.

Gambar 2. Dokumentasi Ketika penampilan Wayang Bersama pemuda Desa Sidodadi (dokpri)
Gambar 2. Dokumentasi Ketika penampilan Wayang Bersama pemuda Desa Sidodadi (dokpri)


Program ini dilaksanakan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang tergabung dalam program pengabdian masyarakat (PMM). Mahasiswa yang terlibat berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Sosiologi beranggotakan Hikmah Shefi Azrielda, Adellah Anggita Putri, Maulidatul Fariha Putri, Irvan Hartanto Wijaya, Bagas Abdil Lukman dan dibimbing oleh Faris Rizal Andardi, ST.,MT. selaku Dosen Pembimbing Lapangam (DPL), yang mana kelima mahasiswa tersebut memiliki minat dalam pelestarian budaya dan seni tradisional pada masyarakat. Mereka mengasah kemampuan keterampilannya untuk memanfaatkan kardus bekas yang dibentuk menjadi tokoh wayang. Selain itu, para pemuda Desa Sidodadi juga diajak untuk berpartisipasi aktif dalam penampilan singkat karya wayang tersebut.


Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 14-15 Agustus 2024 di Desa Sidodadi. Lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang menjalankan seluruh proses pembuatan wayang Arjuna dari kardus bekas secara mandiri, mulai dari menggambar, memotong, hingga menghias wayang tersebut. Mereka bekerja keras selama dua hari penuh untuk menghasilkan sebuah wayang yang indah dan sarat makna budaya. Setelah wayang selesai dibuat, mereka langsung menggelar pementasan di salah satu rumah warga, yang dihadiri oleh para pemuda desa Sidodadi. Pementasan ini tidak hanya menampilkan keahlian seni, tetapi juga bertujuan untuk menyampaikan nilai-nilai budaya kepada generasi muda setempat.
Program ini dilaksanakan di Desa Sidodadi, sebuah desa yang masih mempertahankan tradisi dan budaya Jawa, namun mulai menghadapi tantangan dari pengaruh budaya modern. Desa ini dipilih sebagai lokasi kegiatan karena terdapat pemuda-pemuda yang sangat tepat untuk menjadi sasaran pada kegiatan ini. Acara puncak, yaitu pementasan wayang, digelar di salah satu rumah warga Desa Sidodadi.


Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan engah rasa cinta dan penghargaan terhadap budaya enga di kalangan generasi muda, yang saat ini cenderung lebih terpengaruh oleh budaya global. Dengan memilih wayang sebagai media, mahasiswa berharap dapat mengajarkan nilai-nilai moral yang terkandung dalam cerita pewayangan, seperti keberanian, kejujuran, dan kebijaksanaan. Selain itu, penggunaan kardus bekas sebagai bahan dasar juga bertujuan untuk mengajarkan pentingnya kreativitas dan kesadaran lingkungan, menunjukkan bahwa barang-barang yang dianggap tidak berguna dapat diubah menjadi karya seni yang bernilai tinggi.


Proses pembuatan wayang dimulai dengan menggunakan kardus bekas yang kemudian dipotong dan dibentuk menjadi karakter Arjuna. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang langsung mengerjakan mulai dari menggambar, memotong, dan menjias dengan motif wayang pada kardus tersebut untuk menghasilkan wayang yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga kuat dalam nilai-nilai budaya. Setelah wayang selesai dibuat, diadakan pementasan di salah satu rumah warga, di mana cerita tentang tokoh Arjuna disampaikan kepada para pemuda dan engahkat setempat. Acara ini juga dilengkapi dengan sesi diskusi dan tanya jawab, di mana para peserta dapat belajar lebih dalam tentang makna dan filosofi dari tokoh wayang yang dipentaskan, serta pentingnya melestarikan budaya ditengah arus globalisasi.

Gambar 3. Dokumentasi Bersama Pemuda Desa Sidodadi (dokpri)
Gambar 3. Dokumentasi Bersama Pemuda Desa Sidodadi (dokpri)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun