Mohon tunggu...
Saiful Hidayanto
Saiful Hidayanto Mohon Tunggu... -

menulis untuk mengungkapkan kebenaran hakiki, dibalik opini-opini yang bias

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Menarik Masjid Saat Ini

16 Mei 2015   05:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:57 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini semakin banyak masjid (termasuk di dalamnya Masjid Jami', Masjid Raya, ataupun Musholla) yang memakai AC sebagai pendingin ruangan. Kalau dulu hanya dengan kipas angin dengan berbagai macam modelnya sebagai penyejuk ruangan, sekarang banyak masjid yang memakai AC juga dengan berbagai macam dan modelnya untuk menghadirkan kesejukan di ruang shalat. Terlepas dari efek AC yang sedikit banyak memberikan efek penipisan lapisan ozon, toh masih jauh lebih banyak tempat-tempat hiburan yang tidak jelas yang menggunakan AC dengan kapasitas yang jauh lebih besar, adanya AC di masjid memberikan banyak efek positif.
Pertama, membuat jama'ah wemakin nyaman. Memang zaman RasuluLLAH SAW dan zaman setelahnya dulu masjid tidak ada yang pakai AC. Jangankan AC, bangunan masjid pun masih seadanya. Pun begitu, tidak ada salahnya juga membuat masjid menjadi sejuk dan nyaman. Dengan kenyamanan ini diharapkan semangat beribadah ke masjid menjadi bertambah, yang sudah rajin ke masjid menjadi semakin istiqomah, dan memudahkan kita untuk lebih khusyuk dalam mendekatkan diri kepada ALLAH SWT.
Kedua, menarik jama'ah baru. Beberapa alasan dikemukakan orang untuk menolak ajakan shalat berjama'ah di masjid. Mulai dari baju yang kotor, 'nanti aja sekalian pulang', biasanya shalat di masjid yang lain, tanggung, sampai kepada alasan masjid-nya kotor dan bau. Nah, dengan adanya AC di dalam masjid, kondisi masjid jauh lebih bersih dan nyaman. Biasanya, masjid yang menggunakan AC kondisinya sangat terawat secara keseluruhan, mulai dari parkiran, toilet, tempat wudhu, selasar, hingga ke ruang shalat itu sendiri. Dengan kondisi masjid yang demikian, akan menambah alasan bagi kita untuk mengajak saudara-saudara kita yang belum menyadari pentingnya shalat berjama'ah di masjid.
Ketiga, salah satu tanda pengelolaan kas masjid yang baik. Hal ini bukan berarti masjid yang tidak menggunakan AC lantas pengelolaannya kas masjid-nya tidak baik, karena kebutuhan dan karakteristik masjid yang berbeda-beda. Ada masjid yang mengusung konsep terbuka,  seperti Masjid Ukhuwah Islamiyah di UI Depok ataupun Masjid Puri Cinere yang justru tidak akan efektif kalau dipasang AC. Masih banyak indikator-indikator lain yang menandakan pengelolaan kas masjid yang baik, dan pemasangan AC ini hanyalah salah satunya saja. Kenapa? Pemasangan AC membutuhkan biaya yang besar. Untuk ruang shalat berukuran 10 × 10 meter, setidaknya membutuhkan 4 unit AC berkapasitas 1,5 atau 2 PK. Dengan begitu, minimal kita tahu, dana infaq masjid dibelanjakan kemana.
Keempat, peluang waqaf baru. Selama ini umat Islam sudah mulai berlomba-lomba untuk mewaqafkan hartanya. Tapi sayangnya pemahaman tentang waqaf dan shadaqah jariyyah masih sangat terbatas, sehingga yang dianggap pahalanya terus mengalir adalah barang yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan shalat ataupun pengajian. Dan yang paling umum dijadikan waqaf adalah sajadah dan Al Qur'an. Kalau kita perhatikan di beberapa masjid ada sajadah yang jumlahnya melebihi kapasitas masjid (dalam kondisi lipatan atau tergulung) atau Al Qur'an yang juga bertumpuk rapi di rak yang jumlahnya berkali lipat dari jumlah jama'ah tetap dan kadang rak-nya terkunci. Bahkan di beberapa masjid, sajadah imam-nya sampai bertumpuk 5 atau 6 lembar. Dengan adanya fenomena AC di masjid ini, membuka peluang baru bagi para muwaqif yaitu dengan mewaqafkan AC untuk masjid sekaligus membantu biaya listrik tiap bulannya, karena toh AC juga bersentuhan langsung dengan pelaksanaan ibadah di dalam masjid.
Pemasangan AC sebagai pendingin di masjid-masjid layak diapresiasi sebagai langkah maju membuat masjid lebih nyaman bagi para jama'ah. Semakin banyaknya jama'ah masjid menandakan semakin dekatnya kebangkitan umat Islam. Untuk itu, usaha-usaha menuju ke arah sana harus terus dilakukan dan diperjuangkan. Masih banyak yang bisa dilakukan untuk menarik jama'ah untuk kembali ke masjid. Mengadakan pengajian rutin, acara-acara seperti bazar, snack setelah shalat Shubuh, dan lainnya, dimana itu semua juga tentunya menjadi ladang pahala bagi kita kalau kita mau mengerjakannya. Akhirul kalam, Fastabiqul khairat. Mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan.
Lantas, kalau kita dalam perjalanan, ingin shalat, Shalat Di Mana?
Yuks mampir ke http://shalatdimana.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun