Mohon tunggu...
Shaylin nursanzira
Shaylin nursanzira Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

halo! saya shaylin nursanzira, saya biasa dipanggil shaylin, saya seorang mahasiswa di universitas pamulang

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Permasalahan Belajar Bahasa Indonesia di Tingkat Sekolah Dasar (SD)

24 Desember 2024   22:52 Diperbarui: 24 Desember 2024   23:00 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa pengantar memiliki peran yang sangat penting di sekolah-sekolah di Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat Sekolah Dasar (SD) berfokus pada pengembangan keterampilan berbahasa serta pemahaman budaya dan karakter. Namun, pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat SD menghadapi beberapa masalah umum. Berikut adalah beberapa contoh di antaranya:
1. Kualitas Pengajaran
merupakan masalah utama dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Banyak guru tidak memahami metode pengajaran yang efektif. Kekurangan pelatihan dan pengembangan profesional guru dapat menyebabkan penggunaan metode yang tidak variatif dan tidak menarik bagi peserta didik.
2. Kurangnya Minat Peserta Didik
karena peserta didik seringkali tidak tertarik dengan pelajaran bahasa Indonesia. Metode pengajaran yang membosankan, materi yang tidak berkaitan, dan kurangnya pelatihan dapat menjadi penyebabnya. Akan sulit bagi peserta didik yang tidak tertarik untuk memahami  bahasa Indonesia.
3. Penggunaan Bahasa Gaul dan Bahasa Asing
Banyak anak-anak terkena bahasa gaul dan bahasa asing lebih banyak melalui internet dan media sosial di era modern. Ini dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan cara yang benar dan tepat. Tantangan tersendiri bagi peserta didik adalah ketidakmampuan mereka untuk membedakan antara konteks penggunaan bahasa formal dan informal.
4. Kesulitan Membaca dan Menulis
karena dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti minat yang rendah untuk membaca di luar dan di sekolah, kurangnya akses buku bacaan berkualitas tinggi, dan pendekatan pendidikan yang tidak cukup untuk meningkatkan keterampilan membaca ini.
5. Ketidakmerataan Akses Pendidikan
Merupakan Pendidikan berkualitas tinggi masih sangat terbatas di beberapa tempat, terutama di daerah terpencil. Pembelajaran bahasa Indonesia tidak berhasil karena kekurangan sumber daya seperti buku pelajaran, fasilitas, dan guru yang berkualitas.

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya adalah pelatihan guru. Ini akan membantu guru menjadi lebih baik dalam mengajar bahasa Indonesia dengan cara yang menarik.
-Penggunaan Metode Pembelajaran yang Variatif dengan Menggunakan berbagai pendekatan, seperti permainan, proyek, dan teknologi, untuk meningkatkan minat siswa. -Meningkatkan Akses ke Buku Bacaan Memberikan pada peserta didik untun akses ke buku bacaan yang menarik dan sesuai dengan minat mereka, serta mengembangkan perpustakaan sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun