Mohon tunggu...
Shawa Ayumi Hapsania
Shawa Ayumi Hapsania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat, Peminatan Epidemiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program TaSiMuk di Desa Pekauman: Solusi Alami Pencegahan DBD Sederhana dan Ramah Lingkungan

1 November 2024   18:16 Diperbarui: 4 November 2024   00:10 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Bersama Masyarakat Desa Pekauman (24/09)

Desa Pekauman, Kabupaten Banjarnegara, mengalami tantangan dalam penanganan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang masih tinggi. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2024, terdapat 23 Kasus DBD dengan 1 kematian per september 2024. 

Meskipun program pengkaderan Forum Kesehatan Desa (FKD) dan pembentukan kader Jumantik telah dilakukan di Desa Pekauman, namun efektivitas program ini masih belum optimal karena kurangnya konsistensi dalam pelaksanaan PSN dan pengawasan jentik. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan pencegahan yang lebih inovatif, sederhana dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan DBD.

Salah satu langkah inovatif yang diambil untuk mengatasi hal ini adalah program TaSiMuk (Tanaman Pengusir Nyamuk), sebuah inisiatif yang memperkenalkan solusi alami dengan memanfaatkan tanaman yang efektif mengusir nyamuk, memanfaatkan tanaman alami sebagai langkah preventif jangka panjang. Program ini bertujuan untuk menurunkan risiko penularan DBD di masyarakat melalui pendekatan berbasis lingkungan dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

Pemanfaatan tanaman pengusir nyamuk dapat mengurangi ketergantungan pada bahan kimia yang memiliki efek samping buruk bagi kesehatan manusia dalam jangka panjang seperti mual, muntah, bahkan kanker. Tanaman seperti catnip, serai wangi, rosemary, lavender, zodia, marigold/kenikir, peppermint, basil/ kemangi, eucalyptus dan geranium memiliki senyawa aktif yang dapat mengurangi populasi nyamuk secara alami dengan menganggu sistem saraf atau pernafasan nyamuk sehingga nyamuk tidak mau mendekat sekaligus dapat memperindah lingkungan karena dapat dibudidayakan menjadi tanaman hias.

Tujuan Program TaSiMuk

Contoh Tanaman Pengusir Nyamuk (03/09)
Contoh Tanaman Pengusir Nyamuk (03/09)

Program ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan DBD menggunakan metode alami dan ramah lingkungan. Di Desa Pekauman, masyarakat diajak untuk mengoptimalkan potensi tanaman yang memiliki kemampuan sebagai repellent alami untuk mengurangi populasi nyamuk. Dengan memperkenalkan berbagai tanaman pengusir nyamuk, diharapkan masyarakat dapat memiliki opsi pencegahan yang mudah diterapkan dan berkelanjutan.

Pelaksanaan Program di Desa Pekauman

Sosialisasi Pengenalan Tanaman Pengusir Nyamuk (24/09)
Sosialisasi Pengenalan Tanaman Pengusir Nyamuk (24/09)

Program TaSiMuk di Desa Pekauman dimulai dengan sosialisasi menggunakan media edukasi powerpoint di Aula Kantor Desa Pekauman. Acara ini dihadiri oleh kader kesehatan desa, perangkat desa, dan beberapa masyarakat yang antusias untuk belajar mengenai metode alami pencegahan DBD. Dalam sosialisasi ini, masyarakat diperkenalkan pada berbagai jenis tanaman yang berfungsi dapat mengusir nyamuk, cara menanam, dan merawat tanaman tersebut agar efektivitasnya terjaga. Total ada 10 tanaman yang diperkenalkan dapat mengusir nyamuk, diantaranya adalah :

  • Catnip (Nepeta cataria).
  • Serai Wangi (Cymbopogon nardus)
  • Lavender (Lavandula angustifolia)
  • Rosemary (Rosmarinus officinalis)
  • Bunga Marigold (Tagetes spp.) atau kenikir
  • Kemangi atau Sweet basil (Ocimum basilicum)
  • Zodia (Evodia suaveolens)
  • Peppermint (Mentha piperita)
  • Eucalyptus (Eucalyptus spp.)
  • Geranium (Pelargonium graveolens)

Pemberian Tanaman Pengusir Nyamuk Kepada Masyarakat (24/09)
Pemberian Tanaman Pengusir Nyamuk Kepada Masyarakat (24/09)

Masing-masing tanaman yang berjumlah 10 itu diperkenalkan secara detail melalui powerpoint dan video konten edukasi, mencakup morfologi, nama lain yang lebih dikenal oleh masyarakat jawa, zat yang terkandung didalamnya sehingga dapat mengusir nyamuk, manfaat, radius perlindungan, jumlah yang diperlukan, penempatan efektif, cara penanaman efektif seperti jenis tanah; kebutuhan sinar matahari; frekuensi penyiraman; cara menanam apakah lebih baik di pot atau tanah langsung; jarak antar tanaman; dan perawatannya agar efektif sebagai pengusir nyamuk seperti pemangkasan dan lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun