Mohon tunggu...
shavira auliya
shavira auliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

No Sleep No Problem? Yuk, Waspadai Kenaikan Gula Darah!

24 November 2024   22:38 Diperbarui: 24 November 2024   22:59 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidur cukup sering dianggap hal biasa, tapi tahukah Anda jika kualitas tidur yang buruk dapat membahayakan kesehatan tubuh? Meski terlihat sepele, kebiasaan kurang tidur ternyata dapat memengaruhi kadar gula darah, lho! Maka dari itu, yuk simak pembahasannya.

Seperti kata Rhoma Irama dalam lagunya "Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya". Sepertinya tidak ada yang peduli dengan lirik lagu tersebut. Deadline tugas, kerjaan, atau hanya sekedar scroll TikTok dan binge watching serial favorit membuat banyak orang berpikir bahwa "No sleep no problem!".  Banyak anak muda yang mengorbankan waktu tidurnya untuk hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu penting. Selain itu, pekerja dengan shift malam seperti tenaga kesehatan, yang ironisnya paham tentang kesehatan juga sering kali mengabaikan kebutuhan tidurnya karena tuntutan pekerjaan. Pola tidur yang terganggu seperti itu dapat berisiko lebih tinggi terkena masalah kesehatan.

Apa Hubungan Begadang dengan Gula Darah?

Tidur bukan hanya untuk mengistirahatkan badan saja. tetapi dengan tidur yang cukup dapat meregulasi berbagai fungsi penting, salah satunya adalah metabolisme. Ketika seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup, metabolisme tubuh menjadi terganggu.

Kuantitas dan kualitas tidur yang buruk juga dapat memicu perubahan hormonal yang disebabkan adanya aktivitas Hipotalamus Pituitari Adrenal (HPA) dan sistem saraf simpatis. Aktivitas HPA dan sistem saraf simpatis dapat merangsang pengeluaran hormon seperti katekolamin dan kortisol yang menyebabkan gangguan toleransi glukosa dan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif, sehingga gula darah menjadi sulit dikendalikan. Akibatnya, orang yang sering begadang berisiko lebih tinggi mengalami kenaikan gula darah secara bertahap, bahkan dapat menjadi cikal bakal diabetes tipe 2.

Berapa Lama Kuantitas Tidur yang Baik?

Kuantitas tidur yang baik adalah antara 7-8 jam setiap malam. Tidur yang cukup sangat penting untuk memulihkan tubuh dan menjaga keseimbangan hormon, termasuk hormon yang mengatur kadar gula darah. Penelitian Sleep Heart Health Study mengatakan bahwa orang yang tidur kurang dari 5 jam sehari memiliki 2,5 kali resiko mengidap diabetes dibandingkan dengan orang-orang yang tidur selama 7-8 jam sehari. Reaksi tubuh pada saat kekurangan waktu tidur dapat menyerupai reaksi resistensi terhadap insulin, yang merupakan gejala awal diabetes.

Bagaimana Cara Menghindari Kenaikan Gula Darah Akibat Begadang?

  1. Batasi Paparan Layar Elektronik : Hindari penggunaan perangkat elektronik seperti smartphone, tablet, atau komputer beberapa jam sebelum tidur. Cahaya biru dari layar elektronik dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur.
  2. Mengatur Jadwal Tidur yang Konsisten :Mempunyai rutinitas tidur yang teratur sangat penting untuk menjaga keseimbangan metabolisme tubuh.
  3. Batasi Konsumsi Kafein di Malam Hari : Mengkonsumsi kopi, teh, atau minuman berkafein lainnya di sore atau malam hari dapat mengganggu tidur dan membuat lebih sulit tidur.
  4. Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman :Pastikan suasana kamar dan tempat tidur nyaman, bersih, serta tenang. Hindari gangguan seperti suara dan cahaya yang berlebihan, sehingga kondisi ini bisa mendukung untuk mendapatkan tidur yang berkualitas.

Tidur yang cukup bukan sekadar kebutuhan fisik, melainkan investasi penting untuk kesehatan untuk jangka panjang. Begadang memang tidak langsung memunculkan gejala penyakit, tetapi jika kebiasaan ini terus dilakukan, dapat berdampak buruk pada kesehatan, khususnya metabolisme tubuh serta dapat meningkatkan kadar gula darah dan berisiko memicu diabetes tipe 2. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kualitas dan kuantitas tidur, karena hak tersebut merupakan kunci untuk menjaga keseimbangan tubuh dan menghindari masalah kesehatan di masa depan.

Daftar Pustaka :

Basir, A. A., di Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes YAPIKA Makassar, P., & di Program Studi Analis Kesehatan STIKes YAPIKA Makassar, P. (2020). Hubungan Antara Pola Tidur Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Leworeng Kecamatan Donri Donri Kabupaten Soppeng The Relationship Between Sleep Pattern With Blood Sugar Levels Of Patients Of Diabetes Mellitus Type 2 In Leworeng Health Center District Of Donri Donri Soppeng. In JHNMSA (Vol. 1, Issue 2).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun